VOXArtCulture

Pelukis Fitrajaya Gelar Pameran ''Old Master'' di Kunstkring Gallery

Redaktur : Fendri Jaswir
Jum'at, 07 Januari 2022 18:05 WIB
Fitrajaya Nusananta (kiri) bersama seorang apresiator seni rupa Indonesia di Kunstkring Gallery

JAKARTA (VOXindonews) - Fitrajaya Nusananta, seorang pelukis yang tengah jadi perbincangan dunia seni rupa Indonesia. Pelukis kelahiran Jambi yang 18 tahun belajar dan mukim di Belanda itu, pulang ke Tanah Air dan menyentak perhatian publik dengan menggelar pameran bertitel “Memoir of the Old Master”.

Pameran berlangsung di Kunstkring Gallery, Menteng, Jakarta Pusat hingga tanggal 26 Januari 2022. “Sabtu, 8 Januari besok grand opening. Banyak kolektor yang sudah tak sabar ingin menyaksikan karya-karya Fitra. Tiga dari lima duta besar negara sahabat juga sudah konfirmasi untuk hadir. Salah satunya Dubes Belanda untuk Indonesia, Yang Mulia Lambert Grijns,” ujar Maya Urbach, koordinator penyelenggara pameran.

Sejak soft opening tanggal 19 Desember 2021, animo masyarakat sangat antusias dengan karya-karya Fitrajaya Nusananta. Fitra adalah seorang master di bidang “Artistic Research” dari kampus seni ternama, Royal Academy of Art, The Hague - Den Haag.

Selama di Belanda, ia mengeksplorasi karya-karya Old Master. Di sana, ia dengan mudah mendapatkan karya-karya old master di museum dan gallery. Dari sana, muncul keberanian Fitra untuk mengadaptasi karya seniman Old Master yang beragam.

Sejumlah nama yang menjadi sumber inspirasi karyanya adalah: Velasquez, Leonardo Da Vinci, Fragonard, Auerbach, Dali, Picasso, Frida Kahlo, Rembrandt, Modigliani, Warhol, Basquiat, Henri Matisse, Corneille, Van Gogh, Chagali, Cezanne, Jasper Johns, Gauguin, Jean de Buffet, dan lainnya. “Saya mencoba membayangkan kembali warna, skala dan sapuan kuas dari gambar mereka ke kanvas saya sendiri,” tuturnya.

Adaptasi karya-karya old master itulah yang kini bisa dinikmati di Kunstkring Gallery. Pameran ini terselenggara berkat kerjasama Gallery Soekarno-Hatta Blitar dan Kunstkring Gallery, Jakarta. Owner Gallery Soekarno-Hatta, Andreas Gunawan mengaku sangat gembira bisa memamerkan karya-karya Fitra di Kunstkring.

“Bisa memamerkan karya Fitrajaya di Kunstkring adalah impian yang menjadi kenyataan. Tema dan tempat pameran sangat sesuai. Fitra mengusung judul ‘Memoir of the Old Master’, di galeri Kunstkring yang memang merepresentasikan kebangkitan seni rupa modern pada masanya,” tutur Andreas.

Ia lalu mengilas balik ihwal kejayaan seni masa lampau yang masih tertoreh di sudut-sudut bangunan Kunstkring. Bahkan, pada tahun 30-an, Kunstkring menyuguhkan karya pelukis dunia, seperti Pablo Picasso, Marc Chagall, Paul Gauguin, dan Vincent van Gogh. “Nah, aura itu kali ini dihadirkan kembali oleh Fitrajaya,” ujar Andreas.

Sementara itu, kurator Merwan Yusuf tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas karya-karya Fitrajaya Nusananta. Merwan bahkan menyebutnya sebagai “kegilaan”. “Ini ide ‘gila’. Belum ada pelukis yang memiliki ide seperti ini. Fitra menghadirkan sosok-sosok pelukis besar dunia ke dalam kanvas. Ia menghadirkan selebritis dan tokoh politik dunia masa lalu, ke dalam coretan seni rupa kontemporer. Mereka dibiarkan berdialog di dalam kanvas itu. Ini sangat dahsyat,” ujar Mirwan Yusuf.

Kurator yang meraih gelar “Master of Fine Art” dari lembaga pendidikan di Perancis, itu menambahkan, lukisan-lukisan “Old Master” dan selebritis dunia memenuhi kanvas lebar Fitra. Mereka semua (para tokoh itu) berasal dari berbagai tempat, waktu dan style yang mewakili zamannya.

“Ada warna Renaissance, modern, dan seni kontemporer. Demikian juga dengan aliran lukisan klasik, romantisme, ekspresionisme, primitivisme, pop art, graffiti, dan lain-lain. Dan para pelukis dunia yang menjadi inspirasi berkarya Fitrajaya, berasal dari Eropa dan Amerika. Di pameran ini, kita bisa merasakan kehadiran sosok sosok seperti Michelangelo, Leonardo Da Vinci, Picasso, Klimt, Basquiat, dan lain-lain. Ini sungguh pameran istimewa,” ujarnya.  (FJ/Rls)