- 18/04/2024
PEKANBARU (VOXindonews) - Legenda sepakbola Pekanbaru era 70-an, Abdul Madjid Yasin meninggal dunia, Sabtu (9/4/2022) atau bertepatan dengan 7 Ramadhan 1443 H sekitar pukul 17.25 WIB di RS Awal Bros, Jl Sudirman Pekanbaru. Bang Madjid, begitu dia akrab dipanggil, meninggal dalam usia 74 tahun karena sakit stroke yang sudah 13 tahun dideritanya.
Jenazah almarhum telah dikebumikan di pekuburan Limbungan, Rumbai, Pekanbaru, Minggu (10/4/2022) pagi. Sejumlah andai taulan, keluarga, masyarakat, dan anak didiknya dalam sepakbola, melayat di rumah duka Jl. Balai Pernikahan Ujung Gang Asro, Rumbai dan mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan lima orang putra. Sebenarnya, ada putri tertuanya di Jakarta dari istri pertama yang sudah berpisah. Putri pertamanya ini seorang dokter, begitu pula putra bungsunya juga seorang dokter.
Putra tertua almarhum, Eka Buana Putra yang juga Pimred haluanriau.co dalam sambutannya ketika melepas almarhum menyampaikan permohonan maaf kepada sahabat, andai taulan, keluarga dan masyarakat. Jika ada salah dan silap selama bergaul, baik sebagai karyawan Caltex maupun di PS Caltex dan PSPS.
''Mohon dimaafkan jika ada kesalahan dari almarhum, baik ketika kerja di Caltex, atau di PS Caltex dan PSPS,'' ujarnya. Begitu pula jika ada utang piutang, silahkan ditagih ke pihak keluarga dan anak-anak.
Diantara yang hadir melayat tampak coach Philip Hansen, Edi Carlof, Sutan Hubaya dan Aidil Amri. Philip yang juga adik kandung legenda sepakbola Pekanbaru, Margono, menceritakan bagaimana populernya Bang Madjid di era-70. ''Di radio saya dengar reporter melaporkan permainan Bang Madjid dengan Bang Margono,'' tutur Philip sambil membawakan gaya reporter radio sepakbola.
Diceritakan, Bang Madjid dengan Margono sama-sama pemain PSPS. Bang Madjid sebagai gelandang, sedangkan Margono striker. Kerjasama keduanya selalu membuahkan gol. Sayang keduanya sudah meninggal. ''Bang Margono meninggal dalam usia 63 tahun,'' kata Philip agak sedih.
Aidil Amri mengaku dididik main bola sejak kecil oleh Bang Madjid. ''Saya kecil-kecil dididik main boleh oleh almarhum,'' kata anggota DPRD Pekanbaru ini. Aidil merasakan betul didikan almarhum sehingga dia pintar main bola. 'Orangnya baik,'' ujarnya.
Selamat jalan Bang Madjid. (FJ).