- 18/01/2025
TANAH Melayu Riau berduka. Telah wafat Tokoh Masyarakat, Budayawan dan Pejuang Melayu Riau, sahabatku (Bung) Datuk Seri Al azhar. Kepergian sahabat lama semasa kuliah dulu di almamater kampus Universitas Riau (Unri) dan sesama sastrawan terasa begitu menyentak hati yang terdalam pada diriku dan banyak orang. Inilah catatan tersisa dalam bayang kenanganku.
Keakraban kami sesama seniman yang sama-sama aktif menggerakkan kegiatan seni budaya di Riau sejak tahun 1980an menjadikan kami saling memanggil diri dengan sebutan 'Bung' . Bahkan sampai akhir hayatnya di saat kami bersua di mana saja bahkan saat menyapa dalam pidato resmi tetap saja memanggil saya 'Bung Fakhrunnas.'
Panggilan 'Bung' bagi kami kalangan seniman-sastrawan bisa jadi diinspirasi oleh guru kami, budayawan UU. Hamidy di era masa lalu itu. Pak UU sudah terbiasa memanggil kami yang berusia jauh lebih muda dengan panggilan 'Bung' sampai sekarang. Walaupun panggilan Bung secara nasional marak pada masa-masa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Pada masa itu, rakyat begitu akrab dengan panggilan Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir dan lain-lain.
Kabar wafatnya Datuk Seri Al azhar saya peroleh dari Bu Hj. Azlaini Agus, Selasa malam (12/10) lewat telepon, "Saya baru saja dapat kabar dari Irfan, anak Al azhar bahwa Al azhar sudah pergi," suara Bu Azlaini terisak.
Padahak beberapa menit sebelumnya kami bertelepon cukup lama membahas kondisi kesehatan Al azhar yang sudah delapan hari diopname di RS Awal Bros, Pekanbaru sejak menjalani operasi pengangkatan batu empedu.