- 21/11/2024
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyapa para pembaca sekalian. Selawat beriring salam kita sampaikan ke junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita selalu dalam lindungan dan berkah Allah SWT, dan mendapat pertolongan dari Rasulullah. Aamiin YRA.
Pembaca yang kami hormati.
Sudah lama terbetik dihati untuk meluncurkan media online seperti ini ke tengah-tengah pembaca. Namun berbagai faktor menyebabkan niat itu selalu tertunda. Nah, akhirnya, niat ini kesampaian juga. Kami tentu bersyukur akhirnya bisa menyapa para pembaca sekalian.
Di tengah persaingan media siber saat ini, kehadiran VOXindonews.com bukanlah sesuatu yang mudah. Kami harus mencari ceruk mana yang harus kami kejar. Walaupun nyaris tak bersisa, kami yakin kehadiran kami mampu mewarnai perkembangan media siber di tanah air.
Hal itu bukan hanya sekedar pemanis kata. Tapi dengan modal pengalaman jurnalistik lebih dari 30 tahun, kami yakin memberikan yang terbaik untuk pembaca. Kami yakin pembaca akan mendapatkan sesuatu yang lain dari VOXindonews ini.
Kami mengambil nama VOXindonews karena kami ingin media online ini menjadi media tempat menyalurkan aspirasi dari masyarakat. Suara masyarakat, suara rakyat, harus lebih didengar. ''Suara rakyat adalah suara Tuhan''. Vox Populi, Vox Dei.
Ungkapan “Vox Populi Vox Dei” muncul pada awal berkembangnya demokrasi modern, sejak revolusi Perancis. Semboyan ini sebetulnya hendak melawan semboyan klasik : Vox Rei, Vox Dei (Suara Raja adalah Suara Tuhan).
Semboyan ini merupakan prinsip dasar teokrasi dari bentuk pemerintahan monarki dimana Raja mendapatkan legitimasi dari klaimnya bahwa dia adalah wakil Tuhan di bumi. Dia tidak dipilih rakyat, tetapi diurapi Tuhan, dan kekuasaannya diwariskan secara turun temurun kepada keturunannya berdasarkan klaim itu. Karena itu, raja tidak pernah bertanggungjawab terhadap rakyat, tetapi terhadap Tuhan.
Pada praktiknya, kekuasaan Raja itu absolut dan sewenang-wenang sehingga memunculkan protes dan revolusi dari rakyat. Raja beserta keluarganya dibunuh. Pada titik ini, kedaulatan rakyat betul-betul terwujud.
Karena itu, kami mengambil adagium ''Suara Rakyat adalah Suara Tuhan'' sebagai moto VOXindonews. VOX yang berarti suara, menjadi kata kunci dari media ini. Suara yang mana? Ya, suara rakyat, suara masyarakat, suara orang banyak, bukan suara segelintir orang atau sekelompok elite.
Dalam era demokrasi sekarang ini, suara rakyat sangat menentukan. Rakyat lah yang berdaulat. Pemerintahan atau penguasa tak sanggup melawan kekuatan suara rakyat. Apalagi keterpilihan mereka memang berasal dari mayoritas suara rakyat.
Nah, kami akan berupaya menampung semua suara rakyat tersebut. Mulai dari keluhan, rintihan, jeritan, gumaman, sampai kepada keinginan dan harapan. Suara dan aspirasi itu akan kami salurkan dalam bentuk berita atau news, dan tulisan-tulisan lain yang menarik dibaca dan perlu. Harapannya tentu agar suara itu didengar dan ditindaklanjuti sesuai harapan.
Di sinilah peran kami sebagai lembaga pers yang menjadi salah satu pilar penopang demokrasi. Kami selalu akan menjunjung tinggi pers yang berkeadilan, bermartabat, dan bermarwah. Pers yang menegakkan nilai-nilai etika, Kode Etik Jurnalistik, Kode Perilaku Wartawan, Undang-undang Pers, dan peraturan lainnya.
Semoga para Pembaca Yth, mendapatkan pencerahan dari tulisan-tulisan kami. Semoga aspirasi rakyat dapat tersalurkan dengan baik. Semoga VOXindonews menjadi pilihan pembaca sebagai media siber yang dapat dipercaya karena menyajikan berita yang berimbang, akurat, dan tidak tendensius.
Semoga VOXindonews tetap di hati pembaca dengan selalu mengkliknya di manapun Anda berada.
Terima kasih.
Wassalamhalaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.