VOXOpini

Domino Menuju Cabor Baru

Oleh : Denni Risman, Ketua Devisi Wasit PORDI Riau
Rabu, 01 Desember 2021 09:12 WIB
Denni Risman

Sejarah domino yang tertulis memunculkan banyak versi yang berbeda. Namun yang jelas dari semua versi itu sepakat bahwa permainan domino pertama kali lahir dan dikenal di Tiongkok.

Domino berasal dari Tiongkok yang dimulai saat festival di Wulin, sebelumnya dikenal sebagai kota Hang Zhou.

Sedangkan, catatan sejarah lain menunjukkan bahwa penemunya adalah Hung Ming (181-234 M). Ia menciptakan permainan ini agar prajuritnya tetap terjaga di malam hari di kamp untuk mengawasi musuh.

Meski ditemukan di Tiongkok, nyatanya nama permainan ini diambil dari bahasa Latin. Namanya diambil dari "dominus" yang berarti tuan rumah atau penguasa.

Dari Tiongkok, domino menyebar ke Eropa. Dari Eropa permainan domino terus menyebar ke seluruh dunia.

Jika awalnya domino dimainkan untuk mengisi waktu luang, domino kemudian berangsur dipakai jadi media untuk berjudi. Kesan judi inilah membuat permainan domino di beberapa tempat dilarang bahkan aparat keamanan tidak segan-segan menangkap. Padahal di sejumlah negara, khususnya di Amerika, domino ini sudah mulai dilombakan dan malah sudah ada kejuaraan dunianya.

Untuk Indonesia, sejumlah orang 'penghobi' domino dari berbagai profesi, ada pengusaha, politisi, jenderal aktif maupun pensiunan bertekad membawa domino menjadi salah satu cabang olahraga seperti catur dan bridge.

Desember 2019, Persatuan Olahraga Domino Indonesia disingkat Pordi resmi terbentuk. Ketua Umum Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) Andi Jamarro Dulung (AJD) bertekad membawa domino menjadi cabang olahraga domino yang dipertandingkan di PON mendatang.

Tugas pengurus Pordi pertama adalah mensosialisasikan domino menjadi cabang olahraga dan membentuk ke pengurusan Pordi di seluruh Indonesia. Riau menjadi provinsi ke 17 yang membentuk Pengda Pordi dengan Ketua Umum Zulmansyah Sekedang yang saat ini juga menjadi Ketua PWI Riau.

Pordi Riau resmi dikukuhkan 30 Oktober 2021. Usai dikukuhkan, pengurus Pordi Riau langsung mengadakan pertandingan dan membentuk kepengurusan di seluruh kota dan kabupaten. 

Sebagai Ketum Pordi Riau dan juga Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang juga meminta pengurus PWI yang juga terlibat di pengurus Pordi untuk membentuk Klub Domino PWI Riau. Pertengahan November 2021, Klub Domino PWI Riau resmi terbentuk dengan Ketua Denni Risman, Sekretaris Alzamret Malik dan Bendahara Heni Helyati (keni).

Program pertama klub domino PWI Riau adalah menyiapkan tim untuk mengikuti turnamen domino HIPMI Riau bersama Pordi Riau, 28-29 November.

Dalam HIPMI Riau Cup Domino Open Turnamen itu, awalnya ada 13 tim yang didaftarkan. Namun karena ber bagai sebab hanya 10 tim yang turun berlomba. Tim itu terdiri pasangan Helmi Burman/ Zulmansyah Sekedang; Raja Isyam Azwar/Said Suhil, Alzamret Malik/ Riduan Sabam Sinaga, M. Ikhwan Muhammad / Jinto Lumban Gaol , Novrizon Burman /Wili Satria, pianisril/ Arifbudiman Ocu , Zulmiron /Bambang Irawan Syahputra, elpi Alkhairi/Hanafi, Erizal/ Yendrizal dan satu-satunya tim wanita Keni/ Dara.

Sebelum lomba, tim yang disiapkan melakukan latihan pertandingan dengan format yang sudah dirilis Pordi Riau. Latihan untuk menyesuaikan dan memahami style main pasangan masing-masing, lalu mempelajari trik untuk mendapat poin masuk yang tinggi.

Hasil dari persiapan itu, tim PWI Riau berhasil meraih juara pertama lewat pasangan Alzamret Malik dan Riduan Sabam Sinaga. Pasangan ini melaju ke perempat final setelah bertanding 'derbi' dengan pasangan PWI lainnya, Rajaisyamazwar Tital Pumpun dan Said Suhil.

Saya sebagai Ketua Divisi Wasit Pordi Riau, Ketua Klub Domino PWI Riau dan dalam turnamen HIPMI Riau juga bertindak sebagai ketua Seksi Pertandingan, melihat domino memang layak menjadi cabang olahraga. Permainan domino tidak saja bicara soal skill atau putaran batu, tapi juga dituntut soal mental bertanding, stamina pisik dan psikis. Ini terlihat dalam pertandingan kemarin. Pertandingan maraton --hanya jeda 5-10 menit- mulai dari perempat final hingga final.

Dalam pertandingan domino ini memakai aturan poin nasional. Poin bukan dihitung dari jumla batu pasangan kalah yang tinggi, tapi memakai rumus; masuk biasa 1 poin, masuk dengan batu balak/palang 2 poin, masuk ekor kepala/ kiri kanan 3 poin, masuk balak kiri kanan 4 poin, batu beradu menang 2 poin, batu beradu kalah minus 1 poin dan 2 poin untuk lawan, batu beradu draw/imbang 1 poin untuk lawan. Pertandingan berlangsung 2 set, di penyisihan 1 set sebanyak 7 game/permainan dan perempat final-final 1 set 10 game.

Pertandingan HIPMI Riau Cup Domino Open Turnamen usai. Ada 96 tim yang turun dari 122 tim yang mendaftar. Rata-rata mereka puas dengan pola baru Pordi ini. Pordi Riau sendiri bertekad mengadakan turnamen setiap bulan. Setiap bulan itu pula Pordi Riau merilis rangking atlit dari setiap hasil lomba. Untuk lomba pertama, Pordi Riau sudah mengeluarkan rangking atlit. Mereka adalah;

Rangking Atlit (pasangan) Pordi Riau

1. Alzamret Malik/Ridwan Sabam Sinaga 100vp
2. Aswandi/ Basril 60vp
3. Ilham Nur/ Dani Roza Putra Efendi 40vp
4. Ramli/ Makhudum 20vp
5. Aguslianto/Ashelfine 10vp
5. Raihan Yudistira/Alfarizal Siregar 10 vp
7. Syafrial/ Yohanes 6 vp
7. Raja Isyam Azwar/Said Suhil 6vp
7. Iskandar Zulkarnain/Ricky Syahputra 6vp
7. Auni/Hanson 6vp
7. Erizal/Yendrizal 6vp
7. Alzam Deri/Sumidi 6vp

Denni Risman/
Pekanbaru, 1 Desember 2021