- 12/05/2025
PEKANBARU (VOXindonews) - Di tengah hiruk pikuk protes dan kecaman terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atas pernyataannya soal pengaturan suara toa dari masjid dan mushalla dikaitkan dengan suara gonggongan anjing di komplek perumahan.
Kita teringat dengan puisi yang dikarang oleh Penyair Riau Kazzaini Ks. Judulnya : 'Anjing yang Menggonggong'. Sajak ini ditulisnya di Seoul, Korea, pada tahun 2012. Tidak ada hubungannya dengan gonggongan anjing seperti yang diceritakan Gus Yaqut.
Tapi sajak 'Anjing yang Menggonggong' ini sarat dengan makna. Bahwa, anjing yang menggonggong itu dimaknai sebagai perlakuan kasar dan tidak beradab.
Dan dalam puisi ini si penulis menyatakan sebenarnya ia sangat ingin sekali membalas perlakuan kasar dan tidak beradab yang dibuat seseorang. Tapi dia tidak bisa karena dia orang yang beradab.
Setiap orang akan tampil dengan karakter dan adab-etika yang ada pada dirinya.
Lebih lengkap, simaklah sajak mantan Pemimpin Redaksi Harian Riau Pos itu.
Anjing yang Menggonggong
Sajak Kazzaini Ks
kubiarkan anjing menggonggong
menyalak parau
sampai melengking suaranya
kubiarkan anjing menggonggong
dengan wajah yang beringas
taringnya nyeringai keras
pandangnya menghunjam dengan ganas
jika malam pun
kubiarkan juga anjing menggonggong
lolongnya panjang
bahkan sampai merintih mengerang
kubiarkan anjing menggonggong
dengan tubuh menggeram
seakan ingin menerjang menerkam
kubiarkan anjing menggonggong
walau terkadang gerun juga
tapi tak jarang aku terkikik pula
pernah juga terpikir olehku
untuk balas menggonggong
menyalak parau
melengking dan melolong panjang
nampilkan wajah beringas
nyeringai taring yang keras
menghunjam pandang ganas
tapi mana kubisa
karena aku bukan anjing
kubiarkan saja anjing menggonggong
karena dia memang anjing
ah, dasar anjing
(Seoul, 2012)
(FJ)