VOXInstitute

'VOXinstitute' Relis Hasil Survei Elektabilitas Parpol di Riau, Ini Peringkatnya

Redaktur : Fendri Jaswir
Senin, 18 Juli 2022 19:16 WIB
Direktur Riset 'VOXinstitute' Albion Zikra didampingi Direktur Eksekutif Fendri Jaswir ketika memaparkan hasil survei elektabilitas parpol di Riau

PEKANBARU (VOXindonews) - Partai Golkar masih tetap unggul di Provinsi Riau meskipun elektabilitasnya turun sedikit dari hasil Pemilu 2019. Sebaliknya PDIP naik signifikan dan hasilnya beda tipis dengan Partai Golkar.

Sementara, Partai Demokrat yang pada Pemilu 2019 masuk lima besar dalam perolehan suara, melorot ke posisi tujuh. Sebaliknya, Partai Nasdem meningkat tajam sehingga menyodok ke peringkat lima.

Demikian hasil survei  'VOXinstitute' tentang elektabilitas partai politik di Provinsi Riau yang dirilis kepada wartawan, Senin (18/7/2022) di Gedung PWI Riau, Jl Arifin Achmad No. 9 Pekanbaru.

Pemaparan hasil survei tersebut disampaikan Direktur Riset 'VOXinstitute', Albion Zikra didampingi Direktur Eksekutif Fendri Jaswir dan Direktur Pendidikan dan Latihan (Diklat) Doni Octavian.

Survei dilakukan pada bulan Juni 2022 di 12 kabupaten/kota se Provinsi Riau. Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional sesuai dengan jumlah penduduk dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of Error lebih kurang 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan wawancara terhadap responden terpilih. Responden yang diwawancarai berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, bukan TNI/Polri dan penduduk Riau berdomisili di salah satu kabupaten/kota di Provinsi Riau.

''Responden diberikan pertanyaan tertutup. Jika  Pemilu dilaksanakan pada hari ini, partai politik apakah yang Anda pilih?,'' kata Albion menjelaskan.

Nama-nama partai politik yang diukur elektabilitasnya adalah partai peserta Pemilu legislatif tahun 2019 ditambah dengan partai baru. Hanya dua partai baru yakni Partai Ummat dan Partai Gelora, dipilih karena dianggap mewakili persepsi publik di Riau dengan pertimbangan mereka giat melakukan konsolidasi ke daerah.

Albion menjelaskan hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Golkar 13,8 persen dan PDIP 13,3 persen. Hasil Pemilu 2019, Partai Golkar juga pada posisi nomor satu dengan hasil 14 persen, dan dibayangi PDIP di urutan dua dengan hasil 11,4 persen.

Posisi ketiga ditempati Partai Gerindra dengan elektabilitas 9,3 persen, sama dengan PAN yang juga 9,3 persen. Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra 10,9 persen, yang berarti turun 1,6 persen. Sedangkan PAN turun tipis dari Pemilu 2019 yang memperoleh suara 9,9 persen.

Sementara posisi kelima dan keenam ditempati Partai Nasdem dan PKS dengan elektabilitas sama yakni 8,8 persen. Partai Nasdem naik tajam 4,2 persen dari 4,6 persen pada Pemilu 2019. Sedangkan PKS turun dari posisi keempat tahun 2019 dengan perolehan suara 10,4 persen menjadi posisi keenam dari hasil survei ini.

Partai Demokrat yang sebelumnya masuk lima besar di Riau dengan 9,2 persen suara, kata Albion, turun ke posisi tujuh dengan elektabilitas 7,8 persen. Sedangkan PPP memiliki elektabilitas 6,2 persen atau naik dari 4,9 persen pada Pemilu 2019, dan PKB turun tipis dari 6,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 5,8 persen di hasil survei.

Berdasarkan aspek kewilayahan, papar Albion, Partai Golkar unggul di Kampar, Inhil, Rohil, Kuansing dan Kepulauan Meranti. Sedangkan PDIP unggul di Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Sementara PAN unggul di Bengkalis dan Siak, serta Partai Nasdem unggul di Inhu dan Dumai.

PKS tetap unggul di Kota Pekanbaru. Sedangkan partai non parlemen termasuk dua partai baru banyak dipilih di Kuansing. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 9,0 persen, banyak di Inhu, Kuansing dan Kepulauan Meranti.

Berikut elektabilitas partai politik di Provinsi Riau :


1. Partai Golkar     13,8 persen
2. PDIP                    13,3 persen
3. Partai Gerindra    9,3  persen
4. PAN                        9,3 persen
5. Partai Nasdem     8,8  persen
6. PKS                         8,8  persen
7. Partai Demokrat    7,8 persen
8. PPP                          6,2 persen
9. PKB                          5,8 persen
10. Partai Hanura       2,7 persen
11. PBB                        1,2 persen
12. Partai Ummat       1,0 persen
13. Partai Berkarya     0,8 persen
14. Partai Gelora         0,8 persen
15. PKPI                        0,5 persen
16. Partai Perindo        0,3 persen
17. Partai Garuda         0,2 persen
18.  PSI                           0,2 persen
Yang belum menentukan pilihan    9,0 persen. (FJ)