- 03/10/2024
JAKARTA (VOXindonews) - Pada acara Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jum'at (09/12/2022), Provinsi Riau menerima sertifikat pengakuan untuk delapan karya budaya yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Penyerahan disampaikan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid kepada Gubernur Riau yang diwakili oleh Kadisbud Provinsi Riau Raja Yoserizal. Acara yang berlangsung di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemdikbudristek Jakarta tersebut merupakan rangkaian penyerahan 200 sertifikat kepada 32 Provinsi se Indonesia.
Delapan karya budaya dari Provinsi Riau yang bersertifikat nasional itu adalah Dodoi Anak Siak, Tari Olang-Olang, Tanjak Siak, Kompang Bengkalis, Tenun Bukitbatu, Sapin Bagan, Gondang Borogong, dan Rarak. Dengan demikian Provinsi Riau telah mendapat 64 WBTb Indonesia sejak tahun 2013.
Dalam sambutannya, Dirjenbud mengatakan bahwa kehadiran pemerintah daerah di kegiatan ini adalah bagian dari komitmen pemajuan kebudayaan. Bayak kerja penting yang harus dilakukan bersama masyarakat dan komunitas pelaku budaya. Betapa tidak, sejumlah penetapan WBTb hingga tahun ini sebanyak 1728, namun di sisi lain masih terdapat hal yang mengkhawatirkan.
"Dari 1728 WBTb yang telah ditetapkan, sebagian WBTb itu keadaannya saat ini tidaklah baik-baik saja," sebut Hilmar.
Karenanya, diperlukan strategi untuk kebudayaan berkelanjutan.
Usai menerima sertifikat WBTb, Raja Yoserizal memberikan tanggapan dan kesannya terhadap upaya pelestarian kebudayaan.
"Begitu pentingnya pelestarian kebudayaan dilakukan oleh pemerintah daerah, maka melalui Penetapan WBTb yang setiap tahun dilaksanakan, sudah semestinya pula diikuti dengan usulan sejumlah karya budaya yang demikian banyak tersebar di daerah. Dan kondisi pada masing-masing karya budaya itu memerlukan perhatian dan pelindungan, yang satu diantara penguatan itu ialah status WBTb nasional," jelas Raja Yoserizal.
Pada rangakain kegiatan ini, Provinsi Riau juga mendapat kesempatan untuk menampilkan Dodoi Anak Siak yang langsung dituturkan oleh Rodyah selaku maestro. Penampilan ini selain disaksikan oleh sesama komunitas pelaku budaya, juga diapresiasi oleh warga Jakarta. (FJ/Rls)