VOXCrimLaw

Polda Riau Usut Tewasnya Pekerja di Wilayah Kerja PT PHR

Redaktur : Fendri Jaswir
Rabu, 15 Februari 2023 17:28 WIB
Area eksplorasi migas PT PHR (Foto : PHR)

PEKANBARU (VOXindonews) - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau mengusut peristiwa tewasnya pekerja di wilayah kerja  PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) beberapa waktu yang lalu. 

Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Dermawan, mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan, Polda Riau sejauh ini telah memeriksa 12 orang saksi. Pemeriksaan ini terkait tewasnya DS (22), merupakan pekerja PT Asrindo Citraseni Satria (ACS) selaku mitra kerja PT PHR. 

"Hari ini ada pemeriksaan saksi terkait meninggalnya pekerja PT PHR. Kalau totalnya sekitar 12 orang yang sudah diperiksa," ujar Asep Dermawan kepada wartawan pada Rabu (15/02/23),  seperti dikutip Liputanoke.com

Selain memeriksa dugaan kurangnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap karyawannya. Polisi juga menyelidiki dugaan pelanggaran SOP (Standar Operasional Prosedur).

"Pekerja di PHR itu kan terkait keahlian. Makanya kita selidiki ada atau tidaknya peristiwa pidana dalam kejadian itu," jelas Asep.

Asep menyebutkan, salah satu yang diperkisa adalah inisial AA selaku pimpinan PT ACS. Selain itu, polisi juga memeriksa pihak PT PHR.

"Semua kita periksa, ada juga pengawasnya. Pimpinan dan pekerjanya yang berkaitan dengan kejadian diperiksa," jelasnya.

Kendala yang dihadapi oleh polisi dalam mengusut penyebab korban tewas adalah memeriksa keluarga korban. Lantaran posisi keluarga korban berada di Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

"Itu dia kendalanya sekarang, tentu kita yang akan kesana. Sebab, kalau kita yang undang keluarganya kasihan nanti biaya perjalanan kesini. Makanya kita butuh waktu," ucap Asep.

Diberitakan sebelumnya, sejak  Blok Rokan diambil alih oleh PT PHR, tercatat sudah 8 karyawan mitra kerja PT PHR tewas di lokasi kerja.

Enam orang di antaranya dikonfirmasi karena sakit, sementara dua lainnya diduga meninggal karena kecelakaan kerja.

Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Imron Rosyadi mengatakan, kecelakaan kerja yang terjadi di sektor Migas akhir-akhir ini merupakan lemahnya pengawasan dari Ditjen Migas.

"Bahwa kecelakaan kerja yang terjadi di sektor migas akhir-akhir ini di Riau adalah lemahnya pengawasan dari Ditjen Migas. Disnakertrans Provinsi Riau tidak mau terus disalahkan, sebab persepsi perusahaan di sektor Migas mereka sudah mengikuti dan melaksanakan apa yg sudah dipersyaratkan oleh Ditjen Migas," kata Imron beberapa waktu lalu.

Untuk itu, pihaknya telah berupaya mengundang perwakilan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) guna membahas hal tersebut agar ke depannya tidak terulang lagi. (FJ)