VOXInhu

Mantan Kepala BP Bintan Ditahan KPK, Rokok Ilegal Masih Beredar Sampai Pelosok Desa

Redaktur : Yuhanis Indra
Sabtu, 12 Agustus 2023 15:44 WIB
Rokok yang diduga ilegal masih beredar sampai ke pelosok desa

AIRMOLEK  (VOXindonews) - Kasus rokok ilegal sepertinya tidak pernah habisnya. Razia yang dilakukan sekedar basa-basi. Nyatanya peredaran rokok ini masih marak sampai pelosok desa.

Mengutip keterangan Netty Herawati di Batam menyatakan penangkapan  mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang, Den Yealta Yelta tidak terlepas dari carut marut cukai rokok di kawasan ini.

Herawati mengatakan bukan  membela Den Yelta. "Tapi  saya merasa beliau terpaksa di korbankan, mengingat banyak hal yang selama ini carut marut dalam pengaturan "cukai", " ujarnya.

Menurutnya, sebagai kepala Badan Pengelola Kawasan Tanjungpinang/Bintan, pintu keluar masuk (port) resmi dan tidak resmi tidak terbilang, posisi penentu bidang masing masing. Tapi karena pucuk pimpinan adalah Den Yelta,  maka sakit ini harus di deritanya.

Terlepas dari dugaan tersilap duit. "Saya melihat raut wajah yang berbeban berat, semoga bu Den bisa melewati hari hari yang berat," ujarnya.

Berdasarkan keterangan ini, VOXindonews  langsung turun ke lapangan mencari apa masih ada rokok ilegal ini.

Sumber yang tiga tahun lalu  menjual rokok ini menjelaskan rokok ilegal itu masih banyak beredar di berbagai daerah termasuk di Indragiri Hulu (Inhu).

Dijelaskannya, merk rokok  itu "Luffman" dengan bungkus kotak merah dan silver. Harga rokok ini katanya Rp murah10.00 per bungkus. Sementara rokok yang resmi dan disukai anak muda sudah Rp 32.000,-

Dia juga heran jadi kambing hitam adalah Batam. Sementara pabrik rokok tidak ada di Batam. Rokok yang beredar ini ada melalui darat dan laut. Kalau laut melalui Pulau Kijang di Indragiri Hilir.

Tiga tahun lalu di tempatnya berusaha rokok ini sekali datang sampai tiga kontrainer. Ini sudah berebut orang yang membeli. Ini tentu ada yang bermain. Dia sampaikan biasanya ada oknum yang bermain.

Tanpa menyebutkan siapa pelakunya, rokok ini memang mudah didapat. VOXindonews yang mencari rokok ini dapat di warung kecil.

Menurut penjual rokok ini belinya di agen besar. Tanpa menyebutkan berapa nilai belinya, rokok ini dijual eceran Rp 10.000 per bungkus.

Rokok ini banyak dibeli oleh petani sawit dan mereka yang kerja di kebun. Bagi mereka yang penting dapat merokok dan harganya murah.(YHN).