- 21/11/2024
PADANG (VOXindonews) - Aktor penggerak demontrasi berhari-hari warga Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis Pasaman Barat di Kantor Gubernur Sumbar mulai diungkap.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebut, bahwa penggerak aksi adalah para pengelola lahan sawit ratusan hektar di Nagari Air Bangis. Dana yang digelontorkan untuk demo selama enam hari tersebut sedikitnya tiga ratus juta rupiah.
“Donaturnya siapa? ya pemilik lahan puluhan hektar itu. Dia sekali panen bisa dua hingga tiga miliar rupiah,” ujarnya.
“Ada yang punya lahan tujuh puluh hektar, dua puluh hektar, lima belas hektar dan sepuluh hektar. Paling kecil itu tujuh hektar. Pemilik lahan yang spektakuler itu bukan masyarakat Air Bangis, bukan masyarakat Pasaman Barat, mereka pendatang dari lain provinsi,” ujar Irjen Suharyono usai kegiatan Jumat Curhat di Masjid Raya Sumbar, Jumat (11/8/2023), seperti dikutip sumbarkita.id
Menurut Kapolda para pengusaha sawit tersebut menggerakkan petani untuk demo karena takut dengan keberadaan Proyek Strategi Nasional (PSN) maka lahan tersebut akan disita negara.
“Siapa bilang? PSN saja masih diusulkan, belum terjadi apa-apa. Kalau kawasan hutan? Itu sudah ada sejak tahun 1921, dilindungi, ada atas nama negara, ada koperasi resmi, aturannya jelas. Kalau masyarakat sudah terlanjur panen, panen saja tidak akan ditangkap. Dengan catatan selama ini ada keleluasaan dari pemerintah, silakan panen di atas hutan negara,” kata Kapolda.
“Silakan bekerja di lahan milik negara, kemudian hasilnya dijual ke koperasi dengan perjanjian 70 persen untuk petani dan 30 persen menjadi milik koperasi,” sebutnya.
Lantas kenapa petani tidak bersedia menjual sawit ke koperasi? Kapolda menyebut petani mendapat tekanan dari pengepul karena sudah dibayar di muka. Ia menegaskan akan menindak pengepul tersebut.
“Kami akan menangkap semua pengepul itu. Akan menangkap semua orang yang melakukan hambatan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya. (FJ)