VOXInhu

Hadapi Pemilu 2024, Umat Islam Harus Peka Terhadap Keadaan

Redaktur : Yuhanis Indra
Kamis, 26 Oktober 2023 08:57 WIB
Pemberian bantuan untuk anak yatim dari Ketua IPHI Pasir Penyu dan Kepala KUA Pasir Penyu

AIRMOLEK (VOXindonews) - Umat Islam untuk beberapa bulan mendatang akan mendapat ujian cukup berat di negeri ini. Pesta demokrasi yang sebentar lagi digelar harus dicermati dengan bijaksana.

Menghadapi ini umat Islam  harus berpegang pada nilai nilai yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Dimana Umat Islam yang beriman tidak boleh punya sifat hasut atau dengki.

"Ini penyakit hati yang tidak boleh melihat orang lain lebih dari dirinya", jelas T. Wahab Ketua MUI Inhu dalam ceramahnya di hadapan pengurus IPHI dan jamaah haji Kecamatan Pasir Penyu, Rabu (25/10/2023) di Masjid Muttaqin, Candirejo, Airmolek.

Berikutnya kata Wahab adalah orang munafik. Ini tanda akhir zaman. Semuanya terjadi bolak balik. Muka suatu saat bisa kebelakang dan juga bisa kemuka.  Kalau berjanji dusta. Diberi amanah dia khianat. Jadi ada orang yang memuji berlebihan berarti berarti orang itu tidak baik.

Ujian berikutnya orang kafir yang memang tidak suka sama umat Islam. Sementara umat Islam yang kurang baik masih bisa mendoakan kerabatnya. Karenanya untuk urusan akidah umat Islam harus tegas.

Begitu juga masalah muamalah umat Islam harus berbuat baik kepada saudaranya. Jangan sebaliknya sesama saudara berbuat kasar dan tidak simpati.

Musuh lainnya adalah nafsu dan syetan. Ini jelas jadi musuh umat Islam. Tapi masih banyak umat Islam yang tergoda dan tergelincir.

Kepala KUA Pasir Penyu, Arifin menambahkan jamaah haji harus lebih peka terhadap perkembangan yang terjadi. Mereka yang haji ini adalah kelas menengah ke atas. Ekonomi mereka cukup mampu untuk membuat program yang membantu masyarakat kurang mampu dan anak yatim.

Bersyukur sudah dua kali pengajian IPHI Pasir Penyu sudah menyantuni 60 anak yatim di Airmolek Satu dan 17 orang di Desa Candirejo. Jumlah dan program harus terus dibuat.

Tapi sayang, kata Arifin dari jumlah jamaah haji di Pasir Penyu yang setiap tahun puluhan orang pergi haji, hanya segelintir yang mengikuti pengajian. Tampaknya tidak ada berbekas ibadah yang dilakukan di tanah suci.

Ketua IPHI Pasir Penyu, Erdi Setiawan juga menilai jamaah haji yang hadir sangat kurang sekali. Bahkan dari pengurus IPHI yang 30 orang hadir hanya 5 orang. Apalagi untuk berinfak  jamaah masih sangat kurang.

Seharusnya 100 ribu setiap bulan disedekahkan maka banyak program yang dapat dibuat untuk masyarakat tidak mampu.

''Kedepannya semoga jamaah haji lebih giat mengikuti pengajian dan juga bersedekah. Program ini digilir setiap kelurahan dan desa setiap bulannya,'' ujarnya. (YHN)