VOXEconomy

Halal bi Halal dengan Insan Pers, Asian Agri Promosikan Bibit Unggul 'Topaz'

Redaktur : Fendri Jaswir
Selasa, 07 Mei 2024 22:15 WIB
Manajemen Asian Agri halal bi halal dengan insan pers.

PEKANBARU (VOXindonews) - Salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, Asian Agri menyelenggarakan  Halal-bihalal bersama Insan Pers Riau di Swiss-Bellinn SKA Pekanbaru, Selasa (7/5/2024). Kesempatan ini, dimanfaatkan Asian Agri untuk memaparkan keunggulan bibit sawit unggulnya, yaitu Topaz.

Dalam sambutannya, Regional Head Riau Asian Agri, Pengarapen Gurusinga  mengatakan  media massa memiliki peran penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri kelapa sawit.

“Oleh karena itu, Asian Agri berkomitmen memberikan informasi yang akurat kepada media massa dan menyelenggarakan diskusi untuk meningkatkan pemahaman tentang industri kelapa sawit,'' ujarnya.

Pengarapen menjelaskan selain filosofi 5C yang dimiliki oleh Asian Agri, yaitu (Community, Country, Climate, Costumer, dan Company), yang melandasi komitmen perusahaan untuk membangun operasi yang berkelanjutan serta visi Asian Agri 2030 yang berfokus pada empat pilar strategis.

Keempat pilar tersebut adalah (I) kemitraan dengan petani, (II) pertumbuhan inklusif, (III) iklim positif, dan (IV) produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

''Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengambil kesempatan untuk memaparkan bagaimana Asian Agri mendukung industri kelapa sawit melalui pengembangan bibit kelapa sawit unggul Topaz yang sudah teruji dan terbukti, karena merupakan hasil dari riset dan pengembangan puluhan tahun,” ujarnya.

Sedangkan Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto mengatakan Topaz merupakan bibit sawit unggul yang sudah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) dan juga tahan terhadap penyakit Ganoderma.

“Sejak tahun 1992, Asian Agri telah menyeleksi dan juga terus menyilangkan indukan Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). Pada tahun 1996-1998, fasilitas Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz, diikuti dengan uji persilangan generasi satu DxPnya. Oleh karena itu, bibit Topaz ini telah melewati hasil penelitian intensif selama puluhan tahun di fasilitas kami,” jelasnya.

Prestasi ini mengantarkan OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 pada 16 Januari 2004, sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

“Komitmen Asian Agri untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan terus berlanjut. Dengan pengujian persilangan generasi dua yang intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang teruji dan terbukti memiliki potensi produksi 24 ton TBS/Ha pada TM (Tanaman Menghasilkan)1 dan rata-rata 38 Ton TBS/Ha pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi OER (Oil Extraction Rate) 29%,” ujar Yopy Dedywiryanto.

Dijelaakan, Topaz adalah bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti. Oleh karena itu, bibit ini sudah seyogyanya menjadi andalan para petani kelapa sawit. Bibit unggul Topaz ini tidak hanya unggul dalam hal kuantitas produksi, tetapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma.

Ketahanan ini telah dibuktikan dengan diperolehnya izin pelepasan Varietas Topaz GT oleh OPRS Topaz pada tanggal 1 Februari 2019 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Yopy menambahkan tidak ada perbedaan baik produksi TBS ataupun kandungan minyak antara buah hijau (Virescens) dan buah hitam (Nigrescens). Perbedaan kandungan minyak akan terjadi jika kriteria panen buah hijau hanya berdasarkan perubahan warna dan bukan berdasarkan jumlah brondolan jatuh di piringan.

Mewakili Insan Pers Riau, Raja Isyam Azwar mengapresiasi Asian Agri yang secara  aktif membina petani kelapa sawit.

“Sebagai salah seorang petani penanam Topaz, saya juga turut merasakan manfaat dari bibit unggul Topaz. Harapannya kepedulian Asian Agri juga bisa berdampak berkelanjutan dan juga dapat dirasakan terus oleh petani dan  kawan-kawan media“ ujar Ketua PWI Riau ini.

Pada kesempatan yang sama hadir pula dua perwakilan petani kelapa sawit di bawah naungan Asian Agri.  Mereka turut memberikan testimoni terkait performa bibit unggul Topaz.

Pertama, Ketua KUD Bhakti Mandiri, Sukron yang berlokasi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, Riau, dan Radius yang merupakan salah satu petani swadaya Asian Agri dari Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sukron menjelaskan bahwa dia sebelumnya belajar cara berkebun kelapa sawit dari orang tuanya yang ikut Perkebunan Inti Rakyat (PIR-trans) dari pemerintah di tahun 1980-an. Disitulah dia mengetahui bahwa perkebunan kelapa sawit dapat merubah perekonomian keluarga kami menjadi lebih baik.

''Karena itu, saya dapat menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Informatika di Malikulsaleh di Aceh,'' ujarnya.

Ia menceritakan bagaimana usaha yang dilakukannya setelah menyelesaikan pendidikan di Aceh. Dia kembali ke desa dan menjadi petani kelapa sawit, dan saat ini saya menjadi Ketua KUD Bakti Mandiri.

Sebelumnya, Sukron melihat KUD di Desa Bukit Harapan memiliki potensi berkembang lebih, salah satunya dengan program replanting. Untuk itu ia bermitra dengan Asian Agri untuk replanting.

Tahap pertama replanting yang diikuti untuk kebun seluas 386 hektar, kemudian untuk tahap kedua rencananya 200 hektar. Dan salah satu kebun yang sudah replanting,  menggunakan Bibit Topaz.

Ia menjelaskan melalui program kemitraan dengan Asian Agri memudahkannya dan anggotanya untuk mendapatkan akses bibit unggul Topaz. Saat ini pihaknya telah menanam bibit Topaz dan sangat puas.

Pada saat ini usia tanaman sudah berumur 43 bulan setelah tanam. Dari hasil panen usia 30 bulan, mereka sudah mendapatkan produksi rata-rata 1,6 ton/ hektar/ bulan.

''Dari hasil ini, kami gunakan untuk membantu pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit untuk program replanting, sehingga kami dapat mengurangi beban pinjaman ke bank,'' katanya

Sementara, Radius, salah satu petani swadaya mitra Asian Agri menjelaskan sudah menggunakan Bibit Topaz sejak tahun 2012. Dulu bertemu dengan salah satu tim Asian Agri yang mengenalkan bibit tersebut. Pada saat itu, dia langsung membeli Bibit Topaz.

Sejak  menanam bibit Topaz, katanya, selalu mendapat pendampingan dari perusahaan agar hasil panen dapat mencapai potensi maksimal. Saat ini kebunnya sudah dapat berbuah dengan bagus dan dia puas.

Karena dari umur 4 tahun sudah mendapatkan hasil sebanyak 2,5 ton/ hektar/ bulan. Saat ini, tanaman di atas umur 6 tahun dapat berproduksi sebesar 3 hingga 3,5 ton/ hektar/ bulan. (FJ/Rls)

Insan Pers Asian Agri halal bi halal APRIL