- 15/11/2024
BAGAN SIAPIAPI (VOXindonews) --- Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau (FPK Unri) yang menjadi mitra PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan, Rabu (13/11) menyerahkan bantuan alat tangkap ikan jenis jaring kepada 40 nelayan Kelurahan Bagan Hulu, Rokan Hilir (Rohil) Riau. Masing-masing nelayan menerima delapan pieces jaring dengan total panjang 500 meter. Total bantuan mencapai ratusan juta rupiah.
Penyerahan alat tangkap jaring, yang merupakan Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PHR ini, dilakukan dalam sebuah acara di Kantor Kelurahan Bagan Hulu. Hadir pada acara itu Kepala Dinas Perikanan Rohil Muhammad Amin SPi MSi, Senior Analyst Social Performance PT PHR WK Rokan Winda Damelia, Ketua Tim Program TJSL Prof Dr Deni Efizon MSc (FPK Unri), serta 40 nelayan penerima. Tim dosen FPK Unri lainnya, ialah Prof Dr Ir Bintal Amin MSc, Ir Rusliadi MSi, Dr It Alit Hindri Yani MSc, Heri Masjudi SPi MSi, dan Ir Ridar Hendri MSi PhD.
Prof Deni Efizon menyatakan, bantuan diberikan kepada 40 nelayan yang terbagi dalam empat kelompok usaha bersama (KUB), masing-masing Nelayan Sentosa Jaya, Nelayan Jumpul Jaya, Nelayan Berkah Abadi, dan Nelayan Pinggir Laut. Masing-masing nelayan menerima delapan pieses jaring dengan ukuran panjang total 500 meter.
"Kita berharap dengan bantuan ini nelayan dapat meningkatkan produksinya sekalogis pendapatannya," katanya. Dia menambahkan bahwa ini adalah tahun ketiga pihaknya bersama PHR membantu nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan di Rohil.
Penyerahan bantuan jaring dilakukan secara sibolis kepada empat ketua KUB, oleh Kadis Muhammad Amin, Winda Damelia (PHR), Lurah Bagan Hulu Sri Indrayani SPd , dan Prof Bintal Amin (FPK Unri). Muhammad Amin memberikan apresiasi kepada PHR yang telah membantu dan FPK Unri yang melakukan pendampingan nelayan dan masyarakat perikanan lainnya.
Sementara itu Winda Damelia mengingatkan agar nelayan penerima agar mencatat secara periodik berapa kenaikan pendapatan masing-masing akibat adanya bantuan ini. Ini penting sebagai bahan evaluasi, agar PHR dapat merencanakan bantuan selanjutnya, baik bentuk maupun nilainya.
Beberapa nelayan penerima yang sempat diwawancarai mengaku sangat gembira menerima bantuan karena memang sangat mereka butuhkan. "Jaring kami sudah banyak yang koyak," kata salah seorang nelayan.
Memang menurut Dr Ir Alit Hindri Yani MSc, pakar pemanfaatan sumberdaya perairan, mengatakan jalur laut Selat Malaka tempat nelayan Rohil beroperasi, merupakan jalur dengan arus cukup kuat dan rawan oleh kayu-kayu yang hanyut, yang bisa merusak jaring. (FJ/Rls)
PHR Faperika Unri Jaring Nelayan Bagan Hulu Pertamina VOXindonews Jual Beli Online Lazada Shopee