PEKANBARU (VOXindonews) - Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid dan SF. Hariyanto gagal menghadiri Malam Tasyakuran dan Pembubaran Tim Pemenangan Provinsi (TPP) dan Tim Koalisi Bermarwah (TKB) serta relawan di RM Pondok Melayu, Pekanbaru, Rabu (18/12/2024) malam.

Pasalnya, pesawat yang ditumpangi Abdul Wahid dan SF. Hariyanto dari Jakarta tidak dapat mendarat di Pekanbaru karena faktor cuaca. Sehingga, pesawat tersebut terpaksa mendarat di Bandara Kualanamu Medan.

Seperti diketahui, cuaca di Pekanbaru, Rabu malam memang hujan lebat. Langit tampak gelap. Sehingga diperkirakan sulit bagi pesawat udara untuk mendarat. Akibatnya, dilaporkan, pesawat terpaksa dialihkan mendarat di Bandara Kualanamu Medan.

Namun demikian, ratusan orang tim pemenangan, tim koalisi dan relawan dari berbagai unsur tidak menyurutkan niatnya untuk hadir di RM Pondok Melayu. Mereka sudah memadati rumah makan yang cukup lebar itu sejak habis Maghrib. Parkir mobil memenuhi jalan raya.

Menjelang pukul 21.00 WIB, belum ada kabar. Akhirnya, Ustad Abdul Somad (UAS), Ketua Umum LAM Riau Datuk Sri Marjohan Yusuf, Ketum FKPMR Dr. Chaidir, Ketua TPP Arwin AS dan lainnya mengambil inisiatif makan dulu. Tamu yang lain, termasuk relawan, sudah makan.

Setelah dapat kabar Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih mendarat di Medan, akhirnya Ketua TPP Arwin AS mengambil langkah melanjutkan acara. Semua tokoh dan petinggi partai lainnya bergerak ke tempat acara.

Acara diawali sambutan Sekretaris TKB Abu Bakar Siddik mewakili Ketua TKB Kaderismanto.  Abu Bakar mengucapkan terima kasih kepada semua TKB, TPP, Relawan dan masyarakat Riau yang telah bahu membahu memenangkan paslon Abdul Wahid - SF. Hariyanto.

Seterusnya, Ketua TPP Arwin AS menyampaikan hal yang sama. Lalu, dengan didampingi Ramli Walid dan Asri Auzar, Arwin membubarkan Tim Pemenangan Provinsi (TPP). Setelah itu, Arwin menyerahkan Piagam Penghargaan dan Terima Kasih kepada seluruh relawan.

Terakhir pesan dari Tuan Guru UAS. Dalam sambutannya, UAS mengingatkan empat hal yang harus menjadikan perhatian dari Abdul Wahid dan SF. Hariyanto. Yaitu, infrastruktur jalan dan jembatan yang bagus sehingga mobilitas lancar, pendidikan yang murah dan terjangkau, kesehatan yang mudah di Puskesmas dan RS, serta rumah ibadah yang layak, termasuk di dalamnya imam, garim, guru agama, dll.

''Sebanyak 16 kesepakatan yang diteken Bang Abdul Wahid dan Pak SF. Hariyanto, disarikan menjadi empat hal itu. Semoga dapat dilaksanakan dan diwujudkan,'' kata UAS.

UAS berharap para tokoh-tokoh yang mewakili empat sungai besar di Riau, dapat mengawal perjalanan pemerintahan Abdul Wahid dan SF. Hariyanto. Sehingga janji-janji selama kampanye dapat dilaksanakan.

Sebelum foto bersama, panitia berhasil menghubungi Gubernur Riau terpilih Abdul Wahid melalui VC. Saat itu, Wahid dan Hariyanto masih berada di dalam pesawat dan parkir di Bandara Kualanamu.

Melalui VC, Wahid memohon maaf tidak bisa hadir di acara tasyakuran dan pembubaran tim. Ketua PKB Riau itu mengucapkan terima kasih kepada UAS, tokoh masyarakat, pimpinan partai, para relawan, termasuk relawan door to door, yang telah bekerja keras, bahu membahu, memenangkan pasangan Bermarwah.

''Saya mohon maaf tak dapat hadir langsung. Mudah-mudahan nanti bisa kita kumpul lagi. Tapi saya dan Pak SF. Hariyanto mengucapkan terima kasih atas kerja keras Tuan Guru UAS,  Bapak dan Ibuk, TPP, TKB, relawan, termasuk relawan door to door,'' ujarnya.

Wahid berharap TPP berubah nama menjadi Tim Pengawalan Pembangunan. ''Kami tentu perlu dikawal dalam melaksanakan pembangunan ini. Sehingga tidak menyimpang. Apa yang dijanjikan dalam kampanye dapat dilaksanakan. Amanah ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,'' ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOXindonews, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid dan SF. Hariyanto akhirnya pulang ke Pekanbaru dari Medan melalui jalan darat. Kamis (19/12/2024), pagi keduanya sudah sampai di Pekanbaru. (FJ)