VOXFeature

Berpikir Komputasional ke Korea Selatan

Laporan : Chikita Fatmi Putri, S. Pd, Kepala TK Anak Bangsa Air Molek
Kamis, 16 Januari 2025 08:38 WIB
Para peserta Studi Tiru Berpikir Komputasional ke Korea Selatan.

BELUM lama ini, Chikita Fatmi Putri, S.Pd, Kepala TK Anak Bangsa Air Molek mengikuti Studi Tiru Berpikir Komputasional ke Korea Selatan dalam Program Pengembangan Kompetensi Non Gelar Micro Credential PAUD. Kunjungan singkat ini bertujuan untuk memperdalam tema yang telah dipelajari.

Kegiatan ini diikuti oleh 14 orang yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan alumni micro credential tahun 2024, pegawai unit pelaksana teknis (UPT) serta pegawai Direktorat Guru PAUD dan Dikmas.

Kegiatan ini merupakan apresiasi dalam rangka peningkatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang menunjukkan keaktifannya yang konstruktif selama micro credential berlangsung, membuktikan penerapan hasil pelatihan yang relevan dengan kebutuhan, serta mendukung program prioritas Kemendikbudristek.

Sebagaimana diketahui, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Kemendikbudristek, 2024).

Berbagai riset menemukan bahwa menumbuhkan kemampuan berpikir komputasional pada era digital yang semakin berkembang saat ini menjadi sangat penting. Informasi teknologi dan komunikasi berkembang sangat pesat sehingga dibutuhkan kemampuan untuk untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Berpikir komputasional memungkinkan seseorang untuk mengenali masalah yang kompleks, memahami apa masalahnya, dan mengembangkan kemungkinan solusi yang tepat. Salah satu strategi yang efisien untuk membuat anak memperoleh keterampilan ini dengan mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional ke dalam kurikulum PAUD.

Anak usia dini dapat mulai belajar konsep-konsep dasar berpikir komputasional melalui pendekatan menggunakan perangkat elektronik (plugged) atau tanpa menggunakan perangkat elektronik (unplugged).

Dalam berpikir komputasional anak ditumbuhkan kebiasaan untuk berpikir melalui empat tahapan sebagaimana diajarkan oleh Jeannette Wing; pertama, dekomposisi yakni memecahkan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.

Kedua, pengenalan pola yaitu mencari kesamaan pola dalam masalah tersebut. Selanjutnya ketiga, abstraksi yang diartikan sebagai kegiatan memusatkan perhatian pada informasi penting saja, dan mengabaikan detail yang tidak relevan. Keempat, algoritma, yakni mengembangkan solusi langkah demi langkah terhadap permasalahan yang dihadapi atau peraturan yang harus diikuti untuk memecahkan masalah.

A. Lembaga Terkait Kegiatan

1.     KBRI Korea Selatan
KBRI merupakan lembaga diplomatik Indonesia di negara Korea Selatan  yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri.

2.     Daewon Kindergarten
Daewon Kindergarten merupakan sekolah TK yang didirikan pada tahun 1979 oleh Seo Jeong Sik. Sekolah ini terletak di Kota Daegu, Korea Selatan. Sejak tahun 2024, Daewon Kindergarten menjadi salah satu TK percontohan berbasis digital yang menerapkan penggunaan teknologi informasi pada anak usia dini. Selain itu, TK ini menerapkan pembelajaran yang berbasis lingkungan.

3.     Korea Education Research Information Service (KERIS)
KERIS merupakan  organisasi pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Korea Selatan yang mengembangkan, mengusulkan, dan memberi nasihat tentang kebijakan dan inisiatif pemerintah saat ini dan masa mendatang terkait Pendidikan.

4.     Tag Hive Company
Tag Hive Company Merupakan salah satu perusahaan startup di Korea yang merupakan kerja sama antara Korea dan India yang dibiayai oleh Samsung. Tag Hive sendiri sudah 8 tahun berdiri dengan Mr. Pankaj Agarwal sebagai CEO. Mereka adalah pengembang aplikasi yang bernama Class Saathi  yaitu tag Hive yang mengembangkan LMS interaktif yang bernama Class Saathi.

5.     Enuma Company
Enuma adalah perusahaan Global EdTech yang berdasarkan AI dan Aplikasi Permainan Edukatif yang berdiri pada tahun 2021 yang memiliki tujuan mempersenjatai semua anak-anak untuk menjadi pembelajar yang sukses melalui pengembangan games edukasi.

B. Gambaran Kunjungan

Pendidikan di Korea Selatan didukung penuh oleh pemerintah pusat. Salah satunya adalah dukungan pendanaan, kebijakan dan sistem pendidikannya. Pemerintah juga merancang kebijakan tentang sistem pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, mulai dari proses seleksi, jenjang karir, serta sertifikasi guru yang dijalankan oleh masing-masing pemerintah daerah pada setiap provinsi.

Pendidikan Anak Usia Dini di Korea tidak hanya  mengutamakan aspek kognitif saja tetapi juga penguatan karakter, kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, kesehatan, pengasuhan dan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat.

Konsep ini hampir sama dengan PAUD HI di Indonesia. Pembelajaran berbasis digital mulai diterapkan dari jenjang pendidikan anak usia dini. Seperti yang terlihat di Daewon Kindergarten, peserta didik sudah dikenalkan beragam media pembelajaran digital seperti tablet, layar interaktif, dan robot. Peserta didik terbiasa dengan pembelajaran koding yang terintegrasi dengan materi di sekolah.

C. Rencana Tindak Lanjut

Setelah mengikuti program tindak lanjut ini, ada 2 hal utama yang mau saya terapkan sebagai bahan dan aktivitas pembelajaran di sekolah saya terkait peningkatan kemampuan berpikir komputasional pada anak usia dini. 

Yakni berbagi praktik baik kepada rekan sejawat ditempat saya bertugas, melatih guru untuk mengembangkan berpikir komputasional dalam pembelajaran PAUD yang tetap mengintegrasikan budaya lokal.***

Guru PAUD Studi Tiru ke Korea Selatan Berpikir Komputasional Inhu Riau VOXindonews Lazada Shopee