- 14/06/2025
PEKANBARU (VOXindonews) — Program Studi Sarjana Agribisnis berkolaborasi dengan Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Universitas Islam Riau (UIR) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Kurikulum Agribisnis untuk Meningkatkan Daya Saing Lulusan melalui Pendekatan Outcome Based Education (OBE)”, Selasa (10/6/2025).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh moderator, Indrian Syafitri, S. AP., M. Si, itu bertujuan untuk merespons kebutuhan dunia kerja dan industri terhadap lulusan agribisnis yang kompeten, tangguh, dan relevan dengan dinamika global dan lokal.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kurikulum terbaru Prodi S1 Agribisnis oleh Kaprodi, Sisca Vaulina, SP., M. Si., dan pemaparan kurikulum Prodi S2 MMA oleh Dr. Ir. Marliati, M. Si.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai user dan stakeholder penting, antara lain Direktur Utama RAPP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Region Head PTPN IV Regional III, Ketua DPP Apindo Riau, mitra pengusaha Suheimi, S. Pi., MMA, serta alumni, dosen, dan mahasiswa dari kedua program studi.
Dalam sesi tanggapan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, H. Maisisco, S. Sos., M. Sii., menyatakan bahwa kurikulum yang disiapkan UIR sangat luar biasa karena telah sejalan dengan UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Ia menekankan pentingnya riset yang aplikatif dalam skripsi dan tesis, serta menyoroti perlunya perpanjangan waktu magang agar teori yang diperoleh di kampus bisa benar-benar diimplementasikan.
Humas RAPP Tata Haira menambahkan bahwa tantangan dunia kerja saat ini menuntut lulusan yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya. Ia menekankan pentingnya program magang dan praktik kerja sebagai prasyarat penting untuk meningkatkan daya saing lulusan.
Region Head PTPN IV Regional III, Rico Irwansyah, memberikan pandangan bahwa kurikulum UIR sudah cukup relevan, terlebih karena selaras dengan core values BUMN “AKHLAK”.
Alumni Faperta UIR ini menyarankan penguatan mata kuliah Bahasa Inggris dan kehadiran praktisi industri di kelas agar mahasiswa siap bersaing di industri sawit global yang sangat kompetitif.
Ketua DPP Apindo Riau turut memberikan masukan terkait penguatan softskill mahasiswa, seperti kemampuan kerja sama, kejujuran, dan ketekunan. Ia juga menekankan pentingnya penguasaan Microsoft Excel, PowerPoint, serta kemampuan Bahasa Inggris yang baik untuk mendukung kesiapan kerja lulusan.
Alumni MMA, Inra Gunawan, menyampaikan pentingnya pendekatan OBE untuk meningkatkan relevansi kurikulum dengan dunia industri serta penguatan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.
Ia mengusulkan penambahan mata kuliah pilihan seperti Agribusiness Sustainability, program magang minimal 3 bulan, kolaborasi dengan praktisi DUDI, serta pengembangan program One Product One Student (OPOS) sebagai sarana kewirausahaan mahasiswa.
Alumni MMA lainnya, Purwati memberikan masukan agar pembelajaran MMA lebih menekankan aspek praktikal serta menjalin MoU yang lebih kuat dengan stakeholder. Ia juga menyoroti pentingnya bimbingan tesis yang konsisten dan jadwal yang terstruktur.
Sementara itu, praktisi agribisnis sekaligus mitra usaha, Suheimi, S. Pi, MMA, menekankan perlunya penguatan aspek digital marketing dalam kurikulum, mengingat tren pasar digital yang semakin dominan dan menentukan kesuksesan produk agribisnis saat ini.
FGD ini menjadi wadah kolaboratif antara akademisi, praktisi, pemerintah, dan dunia usaha dalam menyempurnakan kurikulum berbasis OBE agar sesuai dengan kebutuhan industri dan tantangan global.
Melalui sinergi yang terbangun antara Prodi S1 Agribisnis dan MMA UIR dengan berbagai stakeholder, diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga siap pakai, berakhlak, serta mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan pembangunan pertanian berkelanjutan. (IN)
LPM Lantai Syarat OBE Kurikulum VOXindonews Lazada Shopee