- 31/07/2025
KUNTO DARUSSALAM (VOXindonews) -- Titik terang mulai nampak dalam kasus pembakaran peron sawit milik Seri Narni di Desa Sangkir Indah, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Sejak kali pertama laporan pengaduan kasus ini bergulir di unit reserse kriminal (reskrim) Polsek Kunto Darussalam, November tahun lalu, baru sekarang korban merasakan kejelasan dalam status kasus dirinya.
Upaya mediasi yang rencananya akan dilakukan Sabtu (2/8/2025) mendatang, diharapkan Seri Narni bersama Misi, suaminya, akan berjalan lancar, serta secara materiil dapat mengganti kerugian peron sawit milik nya. Pun demikian dengan Inur, terlapor dalam kasus ini, agar mendapat efek jera atas provokasi yang dilakukannya terhadap kelompok perwiritan ibu-ibu yang menyebabkan terjadinya pembakaran peron sawit di Desa Sangkir Indah tersebut.
Korban Seri Narni, kepada VOXindonews, Selasa (29/7/2025), mengatakan telah mendatangi Polsek Kunto Darussalam guna mendapat kejelasan terkait proses laporan kasus dirinya.
"Sudah bang, kemarin petugas reskrim mengajukan waktu satu minggu untuk menindak lanjuti laporan saya, dan informasi nya Sabtu esok akan dilakukan proses mediasi," ujar dirinya.
Dalam upaya mediasi tersebut, dirinya menambahkan seluruh kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa pembakaran peron sawit tersebut dapat diganti.
"Tentunya saya dan suami berharap seluruh ganti rugi atas usaha milik keluarga saya dapat dilakukan oleh pihak terlapor, karena selama ini ekonomi keluarga saya ditopang dari usaha peron sawit tersebut," tutur nya lagi.
Soal total kerugian, Seri Narni belum dapat mengakumulasikan, namun dari perkiraan, nilai kerugian nya ditaksir tak kurang dari lima puluh juta rupiah.
Kapolsek Kunto Darussalam, AKP Dadan Wardan Sulia, SH, saat dimintai keterangan dalam keadaan kurang fit, via chat WhatsApp mengatakan agar korban menemui pihak reskrim Polsek untuk tindak lanjut kasus.
"Suruh korban menemui orang reskrim kalau kasus nya mau di selesaikan," ujarnya singkat.
Tentang waktu satu minggu yang diminta pihak reskrim Polsek Kunto Darussalam, AKP Dadan enggan merespon lebih lanjut validasi informasi yang di tanyakan media.
Eskalasi yang meningkat dari kasus pembakaran peron sawit di Desa Sangkir Indah ini diprediksi akan terjadi bilamana tidak ada tindak lanjut dari Polsek Kunto Darussalam.
Bukan sekedar isapan jempol, sikap proaktif
ditunjukkan salah seorang kader Pemuda Pancasila MPW Kabupaten Rohul, Evi yang akan melakukan aksi dengan menurunkan massa untuk menggeruduk kediaman terlapor Inur.
"Di sini saya sebagai kerabat keluarga korban berharap keseriusan Polsek Kunto Darussalam dalam menangani kasus ini, jangan sampai ada aksi massa untuk melampiaskan ketidakpuasan kami atas kinerja Polsek," tegas Evi.
Tak main - main, kumpulan massa ranting organisasi PP dari beberapa kecamatan siap di turunkan sebagai bentuk protes.
"Saya sudah koordinasi dengan ketua ranting dari PAC Ujung Batu, Pagaran Tapah serta Kunto Darussalam untuk melakukan aksi massa terhadap terlapor kalau kasus ini tidak ditangani dengan serius," ucap Evi lantang.
Proses mediasi yang akan berlangsung dalam kurun waktu lima hari ke depan diyakini akan menjadi jawaban atas keseriusan Polsek Kunto Darussalam menjawab berbagai kritik pedas terhadap kinerja satuan nya dalam menangani proses perkara pembakaran peron sawit di Desa Sangkir Indah yang mandek dan belum selama ini. (BAL)
Kasus pembakaran peron peron kelapa sawit polsek Kunto Darussalam VOXindonews Lazada Shopee