VOXEdu

Program Doktor Sains Manajemen UIR ''Pecah Telor'', Pertama Kali Mahasiswanya Lolos Ujian Usulan Penelitian Disertasi

Redaktur : Fendri Jaswir
Kamis, 11 Desember 2025 21:21 WIB
Wan Jumiati, SE, M.Si (tengah) bersama promotor, co promotor, penguji dan mahasiswa Program Doktor Sains Manajemen UIR Angkatan Pertama.

PEKANBARU (VOXindonews) - Program Doktor Sains Manajemen Pascasarjana Universitas Islam Riau (UIR) mulai ''pecah telor''. Untuk pertama kali, seorang mahasiswanya, Wan Jumiati, SE, M.Si, lolos Ujian Usulan Penelitian Disertasi yang dilaksanakan Rabu (10/12/2025), dengan nilai A. 

Judul Usulan Penelitian Wan Jumiati adalah ''Pengaruh Implementasi Kebijakan Program Pembangunan Dari Berbagai Sumber Dana Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pedesaan Kabupaten Kepulauan Meranti''.  Dengan Promotor Prof. Dr. H. Sufian Hamim, M Si. dan dan Co. Promotor Prof. Dr. Hamdi Agustin, MM.

Wan Jumiati yang juga Camat Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, itu diuji oleh Assoc. Prof. Dr. Annisa Mardatillah, S. Sos, M. Si, Prof. Dr. Dra. Sri Indrastusi, MM dan Assoc. Prof. Dr. Rendi Prayuda, S. IP, M. Si. Tim penguji diketuai oleh Assoc. Prof. Dr. Annisa Mardatillah yang juga Ketua Prodi Doktor Sains Manajemen UIR.

Menurut Wan, Kabupaten Kepulauan Meranti termasuk daerah terluar dan terdepan. Namun masyarakat miskinnya masih terlalu banyak. Bahkan, di ibukota kabupaten Selat Panjang atau Kecamatan Tebing Tinggi. Kecamatan lain Pulau Merbau dan Rangsang Pesisir.

''Tiga kecamatan ini termasuk termiskin di Meranti,'' ujarnya.

Padahal, dana sudah cukup banyak dicurahkan untuk mengentaskan kemiskinan itu, khususnya di pedesaan. Misalnya, Dana Desa (DD) dari APBN, Alokasi Dana Desa (ADD) Provinsi dan Kabupaten. Juga ada sumber lain seperti dana sosial dan keagamaan, misalnya, CSR, BAZNAS dan organisasi buruh dunia (ILO).

Karena itu, Wan akan meneliti kenapa kemiskinan itu masih terjadi. Apa yang salah dari program pemerintah ini. Bagaimana implementasinya. Bagaimana pula pengaruh sumber dana lain tersebut. Seberapa jauh pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat desa?

Wan akan menjawab pertanyaan itu melalui penelitian secara kualitatif dan kuantitatif (mixed metode). Responden akan diambil dari tiga kecamatan yang termiskin.

''Jika populasi semua desa miskin di tiga kecamatan itu, maka itu sudah noveltynya (kebaruannya),'' kata Prof. Hamdi Agustin.

Noveltynya juga bisa didapat dari sumber dana lain yang belum pernah diteliti sebelumnya. Namun Assoc. Prof. Annisa Mardatillah minta ada variabel antara karena akan diuji dengan SEM dan SEMPLS.

Assoc. Prof. Rendi Prayuda menyatakan pernah melakukan penelitian tentang kemiskinan di Kepulauan Meranti. Ada dua jurnal yang telah dihasilkannya dari penelitian di daerah perbatasan itu.

''Kesimpulan saya penyebab kemiskinan itu adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia,'' ujarnya.

Promotor Wan Jumiati, Prof. Dr. Sufian Hamim lagi memikirkan apalah Sumber Daya Manusia itu bisa dijadikan variabel antara atau tidak? Atau ada variabel antara lain  yang lebih cocok?

Terlepas dari substansi penelitian, para penguji memberikan apresiasi kepada Wan Jumiati yang dengan keterbatasan waktu, jarak, dan usia, bisa mencapai ke titik ini. Wan merupakan mahasiswa pertama yang melalui Ujian Usulan Penelitian (Proposal).

''Kami berharap kawan-kawan mahasiswa yang lain dapat segera menyusul,'' ujar Ketua Prodi Assoc. Prof. Annisa Mardatillah. (FJ)

Program Doktor Sains Manajemen UIR UIR Unggul Ujian Usulan Penelitian Disertasi Kemiskinan di Meranti VOXindonews Lazada Shopee