VOXInhil

'Meno Utaru' Hantam Concong, Ratusan Rumah Suku Laut Rusak

Redaktur : Fendri Jaswir
Jum'at, 10 Desember 2021 22:08 WIB
Rumah Suku Laut yang dihantam 'Meno Utaru'

TEMBILAHAN (VOXindonews) - Ratusan rumah tempat tinggal mayoritas bangsa laut yang ada di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, hancur dihantam ombak angin Utara  atau Meno Utaru, Rabu (8/12) lalu.

Meno Utaru adalah  bahasa khusus bagi bangsa laut yang berada di pesisir pantai Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, yang berarti angin Utara.

Menurut kepercayaan bangsa laut, angin Utara merupakan bencana tahunan yang sering terjadi tiap satu tahun sekali.

Akibatnya satu rumah hancur total dan tenggelam ke dalam air, 108 rumah rusak sedang hingga berat, dan 318 rumah rusak ringan.

PRj. Haryono Maha Seri Bijawangsa selaku Presiden Bangsa Orang Laut Sedunia saat dikonfirmasi awak media menyatakan turut berduka atas bencana yang menimpa masyarakat mayoritas bangsa laut di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong.

"Turut berduka cita atas musibah yang terjadi, Saya yakin semua orang tidak berharap akan datangnya bencana,"  ujar Presiden Bangsa Laut itu.

Dirinya berharap agar pemerintah daerah segera tanggap atas kondisi yang menimpa warga Inhil dibagian pesisir tersebut.

"Baik masyarakat Suku Laut atau Pemerintah saat ini, saya berharap pemerintah daerah segera bergerak cepat membantu korban bencana Meno Utaru ini," katanya.

Selain itu, Presiden Bangsa Laut juga mengatakan  Meno Utaru diprediksi akan terus terjadi hingga Februari 2022 mendatang.

"Dengan hancurnya rumah tentu tidak ada peralatan masak memasak dan persediaan yang lain-lain untuk masyarakat bertahan hidup,'' ujarnya.

Menurutnya, peristiwa Meno Utaru ini kemungkinan akan panjang mulai dari Desember ini sampai Februari 2022. (rls)