- 27/12/2024
PEKANBARU (VOXindonews) - Hasil pemeriksaan labaratorium di Batam menyebutkan, seorang warga Pekanbaru terkonfirmasi virus COVID-19 varian Omicron. Warga Pekanbaru ini terpapar ketika melakukan perjalanan ke Batam.
Masuknya varian Omicron ke Provinsi Riau disampaikan Gubernur Riau (Gubri), H Syamsuar saat diwawancarai usai menghadiri sekaligus membuka secara resmi Mubes ke II Mitra Sunda Riau (Misuri) di Hotel Furaya Pekanbaru, Sabtu (29/1/2021).
''Saat ini Omicron telah masuk ke Riau, tolong sampaikan ini kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan," kata Syamsuar dengan singkat.
Dia menjelaskan secara singkat, bahwa yang terpapar virus COVID-19 varian Omicron di Provinsi Riau saat ini diketahui berjumlah satu orang dan berasal dari Kota Pekanbaru. "Sudah ada satu orang yang terpapar Omicron dan itu merupakan warga Pekanbaru," jelasnya.
Untuk itu, Gubernur Syamsuar kembali mengajak masyarakat Provinsi Riau agar ikut program vaksinasi dan tetap disiplin protokol kesehatan, seperti tetap menggunakan masker saat beraktivitas, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
"Tetap patuhi protokol kesehatan agar kita tetap aman, sehat dan terhindar dari penyebaran varian baru ini sehingga kita bisa mengendalikannya," pesan Gubernur Riau.
Terpisah sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kadiskes Riau, Masrul Kasmy mengatakan, warga Pekanbaru yang terpapar Omicron itu melakukan perjalanan ke Batam. Kemudian, melakukan pemeriksaan tes SWAB di Batam pada tanggal 26 Januari, dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.
“Ya ada seorang warga Riau, ber KTP Pekanbaru terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron. Warga Pekanbaru ini pemeriksaannya di Batam. Kita sudah menerima surat dari Batam dan diteruskan ke Diskes Kota Pekanbaru, dan KKP. Untuk itulah kita minta Diskes Kota Pekanbaru untuk melacak keberadaan warga Pekanbaru yang terdeteksi Omicron,” kata Masrul, Sabtu (29/1/2022).
Masrul Kasmy menjelaskan, setelah dilakukan pelacakan terhadap warga Pekanbaru tersebut, selanjutnya dilakukan tracing dan testing bagi setiap orang yang berada dekat dengan pasien tersebut.
“Tentu untuk memutus mata rantai penyebarannya dilakukan tracing dan testing. Kita belum tahu persis dimana tinggalnya dan kita serahkan Pemkot untuk melacaknya. Masyarakat jangan panik atas temuan ini, yang terpenting sama-sama menjaga protokol kesehatan,” kata Masrul Kasmy. (FJ/MCR)