- 13/01/2025
KUALA LUMPUR (VOXindonews) - Di usia senja dan baru saja sembuh dari sakit, Dr.. Mahathir Muhammad masih memikirkan negaranya. Terakhir, mantan Perdana Menteri Malaysia itu merisaukan tingkat korupsi di negara jiran itu.
Dalam akun media sosialnya, Jum'at (25/2/2022), Dr. Mahathir menulis kondisi kesehatannya. ''Alhamdulillah saya telah pulih dari serangan teruk (parah) terhadap kesehatan saya,'' ujarnya.
Datuk Mahathir sempat putus asa ketika pertama kali diserang penyakit. Bahkan, ia percaya masa (kematian) sudah tiba. ''Tetapi Alhamdulillah hari ini saya kembali sehat, hampir seperti orang biasa,'' tuturnya.
Lalu, Mahathir bertanya-tanya apakah yang hendak dilakukannya di sisa-sisa kehidupan ini? Apakah sebatas makan minum, iseng-iseng saja? Waktu tentu tidak panjang. ''Saya sudah berumur 97 tahun. Apakah masa yang pendek ini, harus dihabiskan begitu saja?'', ucapnya.
Secara pribadi, Mahathir merasa tidak ada lagi yang ia inginkan. Namun sebagai orang Melayu ia merasa terganggu karena orang Melayu masih ketinggalan. ''Kita belum menjadi bangsa yang maju. Walaupun Malaysia diakui sebagai negara Middle Income tetapi orang Melayu belum sampai ke titik itu. Rata-rata orang Melayu masih miskin,'' tegasnya.
Mahathir mengakui kemampuannya terbatas. Tidak seperti dulu ketika dia menjadi Perdana Menteri. Tetapi temannyan menekankan bahwa jabatan tertinggi itu tidak penting. Seorang yang sudah tua dan berpengalaman tidak mungkin kurang berpengaruh. Jika tertarik gunakanlah sisa-sisa pengaruh itu untuk bangsa. ''Untuk kebaikan bangsa saya, bangsa Melayu, kenapa mereka ditinggalkan''.
''Saya mungkin salah, tetapi saya pikir ras saya ringan terhadap korupsi. Inilah sifat yang digunakan oleh orang tertentu untuk mengalihkan perhatian bangsa Melayu dari menolak yang salah. Tidaklah boleh dinafikan kegagalan orang Melayu disebabkan mereka mudah salah pilih kerena senang. Yang sederhana dan dekat lebih menarik saat memilih. Mereka tidak berpikir panjang,'' paparnya.
Ia tidak akan mengulas panjang lebar kenapa korupsi (rasuah) itu membawa mudarat (kerugian). ''Bagi saya di waktu yang masih saya miliki, tidak akan sia-sia jika saya bekerja keras untuk memberantas rasuah di bangsa saya. Saya mengajak semua orang Melayu untuk bergabung dalam perjuangan ini,'' ajak Mahathir yang baru saja didaulat menjadi penasehat Partai Pejuang Tanah Air. (FJ)