VOXPolitic

Golkar, PAN, PPP Bentuk Koalisi, Zulhas : Ini Koalisi Gagasan

Redaktur : Fendri Jaswir
Jum'at, 13 Mei 2022 10:02 WIB
Pertemuan Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan dan Suharso Manoarfa

JAKARTA (VOXindonews) - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bertemu dengan Ketum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketum PPP, Suharso Monoarfa di Menteng, Jakarta Pusat. Ketiganya sepakat membentuk koalisi politik untuk ajang Pemilu 2024.

Airlangga mengatakan pertemuan itu mendorong Golkar, PAN serta PPP untuk bersatu. Dalam artian, ketiga partai itu akan bekerja sama bekerja sama dalam ajang Pemilu 2024.

"Pertemuan ini tentu akan mendorong bahwa 3 partai ini akan bekerja sama bersama atau akan bersatu," ucap Airlangga Hartarto kepada wartawan, Kamis (12/5).

Airlangga mengungkap nama koalisi itu 'bertiga bersatu'. Bertiga yang bersatu itu, kata Airlangga, adalah beringin, surya abadi dan Baitullah seperti logo ketiga partai.

"Jadi insyallah namanya bertiga bersatu, jadi bertiga bersatu, bersatunya itu adalah beringin, surya abadi dan Baitullah," jelasnya seperti dikutip detikcom.

Menurut Zulkifli Hasan, mereka sepakat membangun koalisi gagasan. Koalisi untuk menbangun Indonesia dengan pikiran, dengan nilai, dengan semangat, dan impian-impian besar. Tentu untuk mewujudkannya perlu kebersamaan.

Semangat kebersamaan ini penting untuk Indonesia hari ini. Semangat bersatu dan bergandengan tangan. Kita harus menghindari perpecahan, apalagi permusuhan yang saling meniadakan. ''Insya Allah ini langkah yang baik untuk Indonesia masa depan,'' ujarnya dalam akun medsosnya.

''Kita telah melewati 24 tahun reformasi, waktu yang cukup panjang bagi bangsa ini untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi. Belajar dari apa yang telah dilalui bersama, untuk menjadi lebih baik lagi di kemudian hari,'' katanya.

''Indonesia adalah bangsa yang besar. Melaksanakan amanat proklamasi dan amanat reformasi tak bisa dikerjakan sendirian. Harus bersama-sama. Bergotong royong. Bekerja secara kolektif untuk tujuan yang besar, sesuai Pancasila dan UUD 1945,'' tegasnya. (FJ)