VOXOpini

Zulfan Heri, Politisi Akademik itu Telah Pergi

Oleh : Albion Zikra, Sekretaris Depidar IV SOKSI Provinsi Riau
Senin, 16 Mei 2022 05:21 WIB
Almarhum Zulfan Heri, mantan anggota DPRD Riau

TULISAN ini dibagi dalam 2 sesi, yaitu pertama, perkenalan dan sosok Alm. Zulfan Heri dan Ke-2 Arti Zulfan Heri bagi Perpolitikan Riau.

Perkenalan saya dengan Bang Zulfan terjadi di masa-masa kuliah sekiranya di tahun 2001 (kalau tidak salah). Saat itu Zulfan sudah dikenal sebagai dosen kampus yang aktivis.

Komunikasi kami terjalin lantaran background yang sama, sesama HMI. Diskusi rajin kami lakukan puncaknya saat saya menjadi Ketua BLM UNRI di tahun 2002-2003.

Dari Diskusi yang kami lakukan, bersama 5 aktifis lain mendirikan Semat (Serikat Mahasiswa untuk Rakyat) dan hanya dengan 5 orang mahasiswa saat itu patungan biaya dan kami demonstrasi di bundaran Jalan Nangka-Soedirman (waktu itu belum ada fly over) di tahun 2002-an (jika tidak salah) mengkritisi proporsi APBD Riau yang kami anggap kurang menyentuh kepentingan rakyat.

Pertemuan rutin day by day kami terjadi lagi di tahun 2008. Saat itu sama-sama sebagai bagian Tim Sukses RZ-MM (Rusli Zainal – Mambang Mit). Saya diserahkan tugas sebagai anggota beliau dan meramu data-data yang masuk. Menyiapkan pemetaan politik dan format pembentukan Relawan RZ-MM yang aplikatif dan praktis dilaksanakan di lapangan.

Setahu saya dalam skala Riau, pemakaian konsep relawan pertama terjadi di Riau ialah Relawan RZ-MM. Baru setelahnya banyak politisi lain membuat konsep Relawan yang serupa.

Berhari-hari kami diskusi soal relawan ini, tugas saya-lah menerjemahkan hasil diskusi tersebut dalam bentuk konsep yang tertata rapi untuk dinilai oleh Ketua Tim saat itu Alm. Soegianto dan Penasehat Tim Alm. Thamrin Nasution dan diserahkan kepada Cagubri HM Rusli Zainal.

Peserta Diskusi yang lain saat itu ialah Ridwan GP dan Rozalita Nasution. Masih terkenang saat itu bagaimana caranya menjabarkan konsep yang sudah jadi itu dengan lugas dan mudah dipahami kepada Rusli Zainal (Gubernur dan Ketua DPD GOLKAR saat itu) dan konsep itu ditelan bulat-bulat untuk segera dilaksanakan di lapangan.

Setelahnya, entah kenapa, saya diminta beliau untuk membantunya memenangkan kursi DPRD Riau dalam pemilu legislatif 2008, karena beliau akan maju kedua kalinya dari Dapil Dumai-Bengkalis-Meranti.

Di saat itulah banyak saya pelajari bagaimana komunikasi massa dan kedekatan beliau di tengah konsitutuen. Ibarat kata hampir setiap desa dan kelurahan terutama di Kep. Meranti dimasuki beliau. Tidak bisa datang siang, malam pun jadi. “Kalo dah janji datang ke orang kampong  jangan tak datang dinda,” begitu kata beliau.

Bang Zulfan ini paling rajin melaksanakan Turnamen Sepakbola di kampung-kampung. Yang paling besar turnamen sepakbola yang dibuat beliau di Desa Mekong, dengan pesertanya seluruh desa di Kepulauan Meranti.

Sampai-sampai demikian dekatnya dengan konstituen, banyak dari orang tua kampung, bicara di depan baligho beliau, “Kalo ada orang kampung sini tak pilih Zulfan, kualatlah nanti”. Saya sampaikan ke Bang Zulfan cerita ini, dia cuman terkekeh.

Terakhir beliau bicara serius soal maju Pilkada Bengkalis atau Pilkada Meranti. Beliau berhasrat sekali maju di Kabupaten Bengkalis. “Abang maju di Meranti saja bang, menang tu bang” demikian ucap saya. Namun Zulfan memilih maju di Bengkalis dan saya sendiri saat itu tidak lagi menemani beliau. Saat berpisah beliau cuman bilang “kenapa tinggalkan abang dinda…”. Hal ini biarlah jadi rahasia kami saja.

Dua tahun belakangan ini setelah lama tidak berjumpa, kami dipertemukan lagi di SOKSI dan Partai GOLKAR Riau. Hari-hari yang lama tidak berjumpa saya melihat banyak perubahan dari Bang Zulfan. Sampai saya bilang suatu ketika, “Bang…bagi saya abang ini Guru Politik saya…” lagi-lagi beliau cuman terkekeh lalu bilang “ambil yang bagus buang yang buruk dinda…” Begitu katanya.

Apa arti Zulfan bagi Perpolitikan di Riau?

Zulfan Heri merupakan politikus yang langka. Tidak banyak politisi di Riau yang terus menjalin komunikasi dengan konstituen meskipun pemilu masih lama lagi dilaksanakan. Tidak banyak politisi di Riau yang tetap menjalin komunikasi dengan konstituen meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai anggota Dewan.

Umumnya politisi memandang komunikasi dengan konstituen sebagai “pitih kalua”, tetapi bagi Zulfan hal ini tidak berlaku. Beliau tetap membina Turnamen Sepakbola di Meranti terutama Turnamen di Mekong – Alai. Tetap membina pengajian emak-emak, group kasidah. Menemui konstituen, istilah beliau akar rumput secara konsisten dan bagi Zulfan hal itu tidak dipandang sebagai “alamat pitih kalua”.

Kelangkaan lain menurut hemat saya adalah Zulfan Heri merupakan politisi akademik. Kenapa saya istilahkan sebagai politisi akademik ?. Karena beliau rajin sekali menulis setiap peristiwa politik lalu meramunya secara akademik menjadi artikel. Banyak sekali artikel beliau berserakan di media massa dan hingga kini baru dua orang politisi Riau yang saya amati punya hobi menulis seperti itu, yang kedua drh. Chaidir.

Politisi yang rajinnya menulis buah pikirannya di media massa secara tidak langsung konstituennya diberikan pemahaman mengenai sepak terjang politik dan pikiran-pikiran wakil rakyatnya. Dengan demikian wakil rakyatnya juga tanpa sadar telah memberikan pendidikan politik wabil khusus kepada masyarakat yang diwakilinya.

Jam 05:30-an Hari Sabtu, 14 Mei 2022, Group Official SOKSI Riau menerima informasi tentang berpulangnya Zulfan Heri ke pangkuan Ilahi. Tidak banyak legacy yang ditinggalkan beliau bagi politisi muda khususnya Riau. Namun legacy yang ditinggalkan itu sangat penting dan inti dari hakikat sebagai politisi.

Apa itu ? Rajinlah berkomunikasi dengan konstituen, serap aspirasinya. Datangilah akar rumput tersebut dengan ketulusan, tiada peduli apakah pemilu sudah dekat atau masih lama lagi dilaksanakan. Selanjutnya jadi politisi hendaknya mampu menjadi actor pencerahan dan memberikan pendidikan politik ke masyarakat.

Salam Hormat dan do’a kami mengiringi kepergian Abang… 
Selamat jalan Bang Zulfan.***