VOXOpini

Inmemoriam Istri Kepala Perwakilan Ombudsman Riau : Alfatihah untuk Ranti

Oleh : Kazzaini Ks, Wartawan Senior Riau
Minggu, 26 Juni 2022 14:35 WIB
Tri Ranti bersama Ahmad Fitri dan putrinya

TENGAH malam tadi mendapat kabar duka.
Tri Ranti, istri Ahmad Fitri, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Riau, meninggal dunia, sekitar pukul 11.50 wib, Sabtu (25/6/2022). Innalillahi wainnailaihi raji'un.

Di grup WA alumni Bahana Mahasiswa (BM) Unri, kabar tentang sakitnya Tri Ranti sudah kami ketahui sejak beberapa hari yang lalu, bahwa dia dirawat di RS Awal Bros Panam, Pekanbaru.

Beberapa rekan bahkan sudah ikut mendonorkan darah untuknya. Antara lain Fitriady Syam dan Zulkifli Ali. Hari itu, Ranti butuh enam kantong darah. Darah sudah dapat dari PMI tapi harus diganti oleh pendonor lain.

Grup WA alumni BM adalah grup WA yang beranggotakan para alumni aktivis Koran Kampus BM Unri. Ahmad Fitri, suami Tri Ranti, anggota grup WA ini.

Sehari sebelum berpulang, Ranti drop lagi. Sempat dimintakan 10 kantong darah lagi. Tapi apakah darah ini jadi ditranfusikan atau tidak, belum dapat konfirmasi. Kabarnya tak jadi karena kondisi Ranti makin drop.

Ranti merasakan sakit sekitar sepuluh hari lalu, sepulang dari pesta keluarga di Indragiri Hilir. Badannya menggigil. Diduga kena DBD. Tapi ketika diperiksa dokter, ada gangguan di ginjalnya. Begitu pula ada flek di parunya. Selama ini keluhan Ranti hanya asma.

Saya mengenal Tri Ranti sudah cukup lama. Almarhumah pernah menjadi salah seorang wartawan hebat di Riau Pos. Namun, ketika posisinya sebagai redaktur, dia memilih mengundurkan diri.

Almarhumah alumni akuntansi UGM dengan nilai yang sangat bagus. Bahasa Inggrisnya pun cukup baik.

Sewaktu mengikuti tes seleksi sebagai wartawan Riau Pos, dia mendapat nilai tertinggi, bersama Purnimasari Hamidy, putri guru saya UU Hamidy.

Purni -- begitu biasa kami memanggil -- pun kini tidak lagi di Riau Pos. Purni pernah ditawarkan menjadi Pemimpin Redaksi Riau Pos, namun dia menolak.

Saya bangga pernah mengenal dan menjadi bagian dari sejarah merekrut menjadi wartawan dan bekerja sama dengan mereka.

Di kalangan teman-temannya di Riau Pos, Tri Ranti dikenal tegas, namun hatinya sangat lembut dan baik.

Terakhir saya berjumpa dengannya ketika mengikuti tes untuk menjadi komisioner KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Daerah Riau. Dia berjilbab dan berbaju batik labuh. Sangat anggun.

Sebelumnya dia menelepon saya, mengatakan bahwa dia mengikuti seleksi itu. Ketika itu saya sangat yakin dia akan lulus, karena saya tahu kemampuannya. Dia pintar. Apalagi dia perempuan, tentu keadilan gender menjadi pertimbangan.

Tetapi ternyata dia tidak lulus. Saya sangat yakin dia tidak lulus karena faktor x, bukan soal kemampuan. Saya sangat yakin.

Ketika melepas jenazah istrinya, Ahmad Fitri menjelaskan perjalanan karir Ranti. Setamat kuliah, Ranti masuk ke Riau Pos sebagai wartawan. Terakhir banyak menggeluti berita ekonomi.

Setelah itu, dia ditarik Rida K. Liamsi ke PT Pengembangan Investasi Riau (PIR/RIC), BUMD Pemerintah Provinsi Riau. Kebetulan bos Riau Pos itu menjadi Dirut PT PIR. Beberapa tahun di sana, Ranti keluar dan bekerja sebagai pendamping di Kumon.

Ranti meninggal dalam usia 47 tahun. Putri mantan anggota DPRD Riau dari Fraksi Golkar, Asmar Saleh, itu meninggalkan seorang putri yang baru tamat dari MAN Pekanbaru dan sudah lulus di Psikologi, Unand Padang.

Selamat jalan adinda. Allah menyayangimu.
Kepada dinda Ahmad Fitri, semoga tabah. Yakinlah, Allah menyayangi Ranti. Dan Insya Allah akan menempatkannya di tempat terbaik di syurga.

Saya bangga pernah bersama-sama kalian di masa-masa jaya Riau Pos. Dan di Riau Pos pula -- di profesi sebagai jurnalis -- jodoh kalian dipertemukan.

Alfatihah untuk Ranti. ***