VOXSiak

Monitoring PPDB SMAN/SMKN di Siak, Dewan Pendidikan Riau : Lancar Namun Masih Ada Kelemahan

Redaktur : Fendri Jaswir
Jum'at, 15 Juli 2022 22:31 WIB
Anggota Dewan Pendidikan Riau Ir. H. Fendri Jaswir, MP memantau PPDB di SMAN 1 Kandis

SIAK (VOXindonews) - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2022/2023 tingkat SMAN dan SMKN di Kabupaten Siak berjalan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Namun masih ada beberapa kelemahan yang harus diperbaiki di masa mendatang.

Demikian hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Ir. H. Fendri Jaswir, MP di Kabupaten Siak, Jum'at (15/7/2022). Didampingi staf Dinas Pendidikan Riau Febri Yanti, mantan anggota DPRD Riau itu mengunjungi sejumlah sekolah di Minas dan Kandis, Kabupaten Siak.

Satuan pendidikan yang dikunjungi antara lain SMAN 1 Minas, SMAN 1 Kandis dan SMKN 1 Kandis. Mereka diterima Wakil Kepala SMAN 1 Minas Emilia Sesmita, SPd, Kepala SMAN 1 Kandis Edy Suherman, SPd, dan Wakil Kepala SMKN 1 Kandis Khairil Anwar, MH.

Dari hasil kunjungan, kata Fendri, terungkap bahwa aplikasi yang dibuat Dinas Kominfotik Provinsi Riau dan diawasi Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) itu sudah terbilang bagus. Jauh lebih baik dibandingkan dengan google form tahun lalu.

''Di SMAN 1 Minas, kendalanya hanya jaringan seluler. Selain itu ada data siswa yang tidak lengkap. Sebagian calon siswa merasakan aplikasinya agak rumit,'' ujarnya.

Di SMAN 1 Minas ini daya tampung 283 siswa. Tapi yang mendaftar online hanya 192 orang. Akibatnya dibuka offline dan mendaftar 25 orang. Sampai batas akhir, yang mendaftar 217 orang. Sehingga rombongan belajar (rombel) dikurangi.

Sedangkan di SMAN 1 Kandis, daya tampung 216 (6 rombel) tapi yang diterima 211 orang. Menurut Edy Suherman, kendala yang dihadapi dari aplikasi baru ini adalah mereka yang tidak lulus jalur prestasi tidak bisa otomatis pindah ke reguler. Padahal di jalur reguler kekurangan siswa.

Selain itu, mereka yang masuk jalur orangtua pindah tugas, tidak dapat mendaftar karena Kartu Keluarga (KK) di luar wilayah kabupaten. Padahal, seharusnya cukup surat pindah orangtua yang diupload. KK tidak perlu diupload.

Begitu pula dengan jalur afirmasi (kurang mampu dan disabilitas). Karena tidak ada pembatasan, maka yang tinggal jauh dari sekolahpun mendaftar. Padahal mereka kurang mampu. ''Kan susah pergi dan pulang sekolah,'' kata Edy.

Edy meminta agar sosialisasi PPDB ini lebih awal dilakukan sehingga orangtua dan siswa memahami prosedur dan jalur yang akan dilalui. Selain itu, petunjuk teknis (juknis) perlu lebih awal dikeluarkan dan disosialisasikan. ''Yang paling pusing itu, memverifikasi data dan nilai rapor siswa,'' ujarnya.

Untuk SMKN 1 Kandis, kata Khairil Anwar, nyaris tidak bermasalah. Sebab, 70 persen penerimaan melalui jalur prestasi. Hanya peluang orang luar wilayah kabupaten diterima lebih besar jika nilainya tinggi. Apalagi Kandis berada di daerah berbatasan dengan kabupaten Bengkalis dan Rokan Hulu.

Solusinya, sebut Khairil, calon-calon siswa yang berprestasi di SD dan berminat menyambung ke SMKN 1 Kandis didata. Nanti mereka masuk melalui jalur prestasi. ''Jadi anak-anak sekitar sini bisa tertampung dan tidak menimbulkan masalah,'' ujarnya. (FJ)