- 19/12/2025
Rektor UIR Assoc. Prof. Admiral sebagai Keynote speaker dan pembicara serta peserta pada Konferensi Internasional di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis (18/12/2025).
PEKANBARU (VOXindonews) - Universitas Islam Riau (UIR) bekerja sama dengan Komunitas Dosen, Penulis dan Peneliti Indonesia (KODEPENA) Riau sukses menggelar Konferensi Internasional tentang Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis (18/12/2025).
Konferensi tersebut juga dilaksanakan secara daring dengan melibatkan pembicara dari Jakarta, Malaysia, Singapura dan Jepang. Ratusan peserta, baik yang menyampaikan presentasi penelitian maupun peserta biasa, mengikuti melalui zoom meeting.
Konferensi Internasional kali ini mengambil tema ''SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan dalam menanggulangi kemiskinan, ketimpangan sosial, perdamaian, keamanan dan perlindungan lingkungan dunia melalui multidisiplin ilmu''.
SDGs 2030 adalah singkatan dari Sustainable Development Goals 2030 atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, yaitu agenda global PBB yang berisi 17 tujuan utama dan 169 target untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan kesejahteraan bagi semua orang pada tahun 2030.
Acara diawali dengan laporan Ketua DPW KODEPENA Riau Dr. Heni Susanti, SH, MH, arahan Penasehat dan Pengarah KODEPENA Riau Prof. Dr. Hj. Ellydar Chaidir, S.H., M. Hum., dan dibuka oleh Ketua DPP KODEPENA Dr. Hj. Rani Siti Fitriani, S.S., M. Hum.
Bertindak sebagai Keynote Speaker Rektor UIR Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H., M.H., dan guru besar Nagoya University Prof. Yuzuru Shimada. Sedangkan pembicara Prof. Dr. rer. pol. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L., guru besar hukum UIR, Prof. Dr. H. Detri Karya, S.E., M.A., guru besar ekonomi dan manajemen UIR, Dr. Sugeng Santoso PN S.H., M.M., M.H., hakim PHI Mahkamah Agung RI, Prof. Madya Dr. Yusramizza Md Isa dari Universiti Utara Malaysia dan Assoc. Prof. Dr. Nola Fibriyani Bte Salman dari Muhammadiyah Islamic College Singapore.
Rektor UIR Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H., M.H bicara tentang tantangan SDGs di Indonesia. Yakni, ketimpangan sosial dan ekonomi, lingkungan, kualitas sumberdaya manusia (SDM), implementasi dan koordinasi, keuangan, dan ketahanan energi.
Strateginya, menurut Admiral, melakukan revitalisasi ekonomi, koordinasi dan perencanaan, keberlanjutan pembangunan (SDGs) desa, inovasi pembiayaan, serta kolaborasi dan sinergi.
Di sisa waktu lima tahun ini, kata Admiral, ada tiga poin penting yang harus dilaksanakan. Pertama, fokus pada program, kedua, percepatan tindakan nyata, dan ketiga penguatan kolaborasi dan sinergi.
Sedangkan Prof. Dr. rer. pol. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L. menekankan pada SDG 16 yakni perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh. Fokusnya, menurunkan segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan bersenjata, kejahatan terorganisir, dan eksploitasi anak.
Kemudian, memastikan akses yang setara terhadap keadilan bagi semua orang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Lalu, menciptakan lembaga yang efektif, transparan, dan akuntabel di semua level pemerintahan.
Sementara Prof. Dr. H. Detri Karya, S.E., M.A., lebih kepada penguatan ekonomi nasional. Berbagai inovasi dan kolaborasi dalam penguatan ekonomi perlu dilakukan, agar tingkat kemiskinan dapat diatasi dan pemerataan pembangunan dapat dicapai.
Pada sesi siang, puluhan artikel yang sudah disampaikan ke panitia, masing-masing dosen dan mahasiswa doktoral, mempresentasikan melalui zoom meeting sesuai dengan pembagian panel yang telah ditentukan. (FJ)
Konferensi Internasional SDGs Pembangunan Berkelanjutan KODEPENA UIR VOXindonews Lazada Shopee