- 21/11/2024
BIRMINGHAM (VOXindonews) - Jonatan Christie mengakhiri penantian Indonesia selama 30 tahun di sektor tunggal putra turnamen bergengsi All England.
Jonatan mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dua set langsung 21-15 21-14 di Birmingham, Inggris, pada Minggu (17/03).
Pada nomor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mampu mempertahankan gelar juara setelah menumbangkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dua gim langsung 21-16 21-16.
Kunci kemenangan Fajar/Rian tak lepas dari kecerdikan Fajar/Rian untuk memaksa Chia/Soh lebih banyak mengembalikan bola ke sektor depan.
“Kami sudah mempelajari permainan lawan. Apalagi saat mereka mengalahkan Bagas/Fikri, kami pelajari kelemahan mereka," jelas Fajar.
Bagi Indonesia, dengan dua gelar di tangan, ini adalah pencapaian terbaik dalam beberapa dekade terakhir.
Jonatan mempersembahkan trofi juara kepada seluruh pemain tunggal putra Indonesia.
“Saya tahu persis bagaimana perjuangan para pemain tunggal putra … saya tahu bagaimana kami semua berusaha, saya tahu bagaimana orang [luar] melihat kami, bagaimana kami dipandang orang, jadi trofi ini untuk mereka. Juga untuk tim pelatih,” kata Jojo kepada wartawan Mohamad Susilo, yang meliput All England di Birmingham.
Fajar/Rian dengan piala All England nya
Bagi Jonatan ini sekaligus adalah gelar Super 1000 yang pertama. Ia mengatakan tidak menyangka akhirnya bisa menjadi juara All England.
“Saya masih ingat, dulu melihat para pemain memegang trofi juara … hari ini saya tahu rasanya menjadi juara,” kata Jonatan.
Sebelum Jonatan, gelar juara di sektor ini diraih oleh Hariyanto Arbi, yang pada 1994 mengalahkan sesama pebulutangkis Indonesia, Ardy Wiranata. Laga tersebut menjadi salah satu pertandingan klasik final All England.
Seusai pertandingan, Anthony Ginting mengakui dirinya dan Jonatan sudah saling tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing dan di babak final Jonatan bermain lebih baik.
“Saya sudah mencoba menampilkan permainan yang terbaik…,” kata Ginting. (FJ/BBC)