VOXNasional

Walaupun Awal Puasa Berbeda, Hari Raya Idul Fitri 2024 Sama

Redaktur : Fendri Jaswir
Selasa, 09 April 2024 20:31 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan pers usai sidang Isbat

JAKARTA (VOXindonews) - Pemerintah telah resmi menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Hari Raya Idul Fitri 2024. Hal ini berdasarkan sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024 yang digelar Selasa (9/4/2024) petang di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

Sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024 telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil sidang isbat, 1 Syawal 1445 H atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M jatuh pada tanggal 10 April 2024.

"Disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2024 Masehi," kata Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang memimpin langsung sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024, Selasa (9/4/2024), seperti dikutip detikcom.

Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri 2024 serentak di seluruh Indonesia, termasuk warga Muhammadiyah yang telah lebih dulu menetapkan 1 Syawal 1445 H yang jatuh pada hari Rabu (10/4/2024). Muhammadiyah menggunakan metode hisab (perhitungan).

Bedanya, warga Muhammadiyah telah duluan puasa satu hari dari pemerintah. Muhammadiyah mulai puasa 10 Maret 2024, sedangkan pemerintah menetapkan 1 Ramadhan atau mulai puasa tanggal 11 Maret 2024. Artinya, warga Muhammadiyah puasa 30 hari, sedangkan yang ikut pemerintah 29 hari.

Penentuan Idul Fitri 2024 menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat. Metode tersebut digunakan pemerintah dan juga ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hal ini, pemerintah RI melalui Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang kemudian ditetapkan melalui sidang isbat.

Dikutip dari situs resmi Kemenag, sidang isbat diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).

Berdasarkan ketentuan MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura), posisi hilal 1 Syawal 1445 H telah memenuhi kriteria visibilitas hilal, yaitu hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin, dikutip dari situs resmi Kemenag, Selasa (2/4/2024). (FJ)