VOXInhu

Laporan Masyarakat Sungai Lala Jarang Ditanggapi

Redaktur : Fendri Jaswir
Selasa, 30 Juli 2024 06:51 WIB
Peserta dialog khusus Forum Pembauran Kebangsaan di Sungai Lala, Inhu.

SUNGAI LALA (VOXindonews) - Laporan warga masyarakat di Kecamatan Sungai Lala mengenai pencurian, kenakalan remaja dan penyakit masyarakat kurang mendapat tanggapan dari pihak terkait.

Pernyataan ini disampaikan Toni Koeswoyo pada acara dialog pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Indragiri Hulu bersama tokoh masyarakat, tokoh agama , tokoh adat, tokoh wanita dan tokoh pemuda di Aula Kantor Camat Sungai Lala, Senin, (29/7/2024).

Toni menjelaskan warga tidak punya kekuatan. Bahkan sering diintimidasi. Setiap laporan disampaikan, "Sudahlah, tidak usah dilaporkan, itu masalah kecil," ujar Toni menirukan ucapan pihak terkait.

Akibatnya pemuda dan masyarakat tidak peduli dengan keadaan yang ada.  Masyarakat jadi kesulitan mau dilaporkan tidak pernah digubris. Mau ambil tindakan nanti dikatakan melawan hukum.

Karena itu Toni melalui forum ini minta pihak FPK, Kesbangpol Inhu dan toko adat menjembatani pengaduan masyarakat. "Kami siap dipanggil kalau diadakan dialog dengan pihak terkait seperti Polres, Dandim dan Pemda Inhu," harap Toni dan tokoh adat lainnya.

Marwan Thomas dari tokoh adat menyampaikan forum ini untuk menampung keluhan masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat. Nantinya masyarakatlah yang menyampaikan permasalahan yang didampingi forum ini.

Dia mengakui selama ini masyarakat menyampaikan aspirasi seperti buntu. Ketika dialog ini semua permasalahan mereka tumpahkan. Sudah empat kecamatan diadakan dialog seperti ini. Hasil banyak persoalan yang disampaikan warga

Setiap kecamatan berlainan permasalahan yang disampaikan. Seolah forum inilah pelampiasan mereka.

Usai dialog di kecamatan, di Inhu forum menghadap Pemda Inhu untuk menyampaikan permasalahan yang disampaikan masyarakat. Bila perlu nanti perwakilan masyarakat diundang ketika acara dengan Pemda Inhu.

Deris, Sekcam Sungai Lala menjelaskan memang benar apa yang disampaikan tokoh masyarakat dan adat. Angka kenakalan di daerah ini cukup tinggi. Bahkan judi online, pinjaman online, kasus perceraian, selingkuh dan narkoba sudah masuk sampai pelosok desa.

Pihak kecamatan sering turun ke desa memberikan pencerahan kepada warga. Apakah warga menerima atau tidak terus disampaikan.
Dari 12 desa di kecamatan Sungai Lala delapan desa berada di pinggir sungai, empat kecamatan di jalan provinsi.

Infrastruktur jalan kabupaten umumnya rusak. Masyarakat kesulitan untuk melewati. Hampir seluruh jalan desa rusak.

Fitri Susanti dari Kesbangpol Inhu dalam pengarahan akan menghimpun semua permasalahan yang disampaikan. Nanti dipilah dan diteruskan pada pihak terkait.

Melihat persoalan yang begitu beragam dan kompleks masyarakat harus terus memberikan masukan pada pemerintah. Tidak perlu takut menyampaikan kebenaran. Sekarang semua dalam keadaan krisis moral.

Masyarakat tidak tahu lagi mau mencontoh siapa. Seperti judi online yang melakukan banyak oknum pejabat dan juga oknum anggota dewan. Apa yang akan mereka contoh, pemimpinnya saja melakukan perbuatan maksiat ini.

Santi menambahkan agar ibu ibu dapat menjaga keluarga nya dari peredaran narkoba, judi online, pinjaman online dan perbuatan maksiat lainnya.

Ketua FPK Inhu, Yuhanis Indra menjelaskan forum yang dibentuk Mendagri merupakan forum untuk menjaring aspirasi masyarakat. Menyelenggarakan dialog bersama pemuka adat, suku dan masyarakat.

Menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Serta membuat rekomendasi.

FPK juga dapat menjaring aspirasi masyarakat. Karena dalam menghadapi Pilkada ini FPK minta segala perbedaan suku dan budaya jangan menjadi alat untuk perpecahan di masyarakat. Warga yang beragam budaya dan suku bersatu membangun daerah Inhu khususnya. (YHN)

Sei Lala Inhu FPK Inhu Dialog Kebangsaan Keluhan warga VOXindonews Jual Beli Online Lazada Shopee