VOXEdu

Bisnis Pertanian Mudah dan Murah, Mahasiswa KKN Undip Latih Pemuda Bercocok Tanam Hidroponik

Redaktur : Fendri Jaswir
Senin, 19 Agustus 2024 20:11 WIB
Pelatihan hidroponik untuk pemuda Desa Wonokerto.

MAGELANG (VOXindonews) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanaan edukasi serta pelatihan Urban Farming yaitu pembuatan hidroponik sederhana berbahan dasar botol dan galon bekas kepada para pemuda di Desa Wonokerto, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Sabtu (3/8/2024).

Pelaksana kegiatan, Mohammad Ezra, mahasiswa Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP), menjelaskan pengertian hidroponik secara umum, sebagai salah satu bisnis pertanian yang dapat dikembangkan dengan mudah dan murah.

“Pelatihan ini dilakukan dengan pemberian wawasan akan luasnya prospek pertanian kedepannya yang tidak selalu diharuskan menggunakan lahan yang luas, biaya yang besar dan membutuhkan usaha yang besar pula. Pemanfaat akan bahan bekas seperta botol, pot, dan wadah bekas sejenisnya dapat menjadikan praktik hidroponik yang murah serta mudah,'' ujar Ezra.

Mohammad Ezra menjelaskan alat dan bahan yang digunakan serta tata cara pembuatan dari awal yaitu pembuatan wadah hingga perawatan tumbuhan.

“Pertanian selalu mendapatkan cap membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang sangat besar dalam pelaksanaannya. Abad ke 21 ini, pertanian telah berkembang lebih jauh dan canggih bahkan dilakukan di dalam gedung dengan sistem hidroponik tersebut dengan sensor yang canggih dalam mengatur asupan nutrisi serta air bagi tumbuhan,” ucap Ezra.

Urban Farming atau pertanian perkotaan merupakan salah satu solusi dalam minimnya lahan yang ada di perkotaan dengan penggunaan air secara minimal namun efesiensi terhadap hasil  pertanian yang tinggi.

Mohammad Ezra memberikan pelatihan hidroponik. 

Dalam hal ini di Desa Wonokerto memiliki kendala akan minimnya sumber air yang cukup untuk pengairan lahan terutama lahan padi yang menjadi salah satu lahan pertanian yang paling banyak digarap oleh warga di Desa Wonokerto.

Kesulitan yang dialami di bidang pertanian akibat sulitnya air mengakibat kan pandangan pemuda terhadap prospek pertanian yang tidak terlalu menjanjikan. Hal ini juga mengakibatkan efek berantai kepada para pemuda di Desa Wonokerto memiliki minat yang kecil terhadap pertanian dan beralih mencari pekerjaan di Kota.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan minat dan bakat para pemuda bagi pemuda serta sebagai salah satu ide bisnis yang dapat dikembangkan di Desa Wonokerto.

Pembuatan hidroponik berbahan dasar galon dan botol bekas memiliki tahapan yang mudah serta alat dan bahan yang digunakan. Seperti menggunakan kain flannel, rockwool, dan larutan AB Mix untuk nutrisi dan air.

Tahapan pembuatan dimulai dengan memotong galon ataupun botol menjadi dua dan bagian atas dibalik menghadap kebawah, bagian tutup botol di lubangi dan dipasang kain flannel.

Setelah itu masukan larutan AB mix di bagian bawah botol dan taruh media tanam atau rockwool sebagai tempat bertumbuh kembang tanaman. Untuk tumbuhan dapat disemai terlebih dahulu atau bisa langsung di tanam di dalam hidroponik.

Mas Romadhon selaku perwakilan dari Karang Taruna Dusun Karanganyar, Desa Wonokerto menuturkan pelatihan semacam ini sangat di perlukan dan memiliki dampak manfaat yang besar bagi para pemuda di Desa Wonokerto, khususnya bagi Karang Taruna di Dusun Karanganyar.  

Kegiatan ini bisa dijadikan program yang berkelanjutan kedepannya baik bagi organisasi maupun bagi anggota yang ingin melakukannya secara pribadi. (FJ)

Cocok tanam hidroponik KKN Undip Desa Wonokerto Magelang Mohammad Ezra VOXindonews Jual Beli Online Lazada Shopee