- 11/02/2025
KLUWIH (VOXindonews) – Dalam upaya meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) memperkenalkan Program PAS (Pengenalan Aplikasi SiAPik) secara door to door di Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, pada 6 Februari 2025.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan aplikasi SiAPik sebagai solusi pencatatan keuangan yang lebih modern dan efisien bagi para pelaku usaha.
Kegiatan ini menyasar tiga pelaku UMKM di Desa Kluwih, yang terdiri dari satu UMKM Kendalen dan dua UMKM Kripik. Dipilihnya kelompok usaha ini didasarkan pada fakta bahwa masih banyak pelaku UMKM yang menggunakan metode pencatatan keuangan secara manual, seperti mencatat pemasukan dan pengeluaran dalam buku tulis atau catatan sederhana.
Padahal, pencatatan yang rapi dan sistematis sangat penting untuk keberlanjutan usaha, terutama dalam mengelola arus kas, menghitung keuntungan, serta mempersiapkan laporan keuangan jika suatu saat dibutuhkan untuk pengajuan kredit atau investasi.
Perkembangan teknologi digital telah membuka banyak peluang bagi pelaku usaha, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan. Aplikasi SiAPik hadir sebagai solusi bagi UMKM untuk melakukan pencatatan keuangan secara lebih rapi, cepat, dan mudah.
Dengan fitur-fitur yang dirancang khusus untuk pelaku usaha kecil, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencatat transaksi harian, mengelola stok barang, serta membuat laporan keuangan secara otomatis.
Namun, masih banyak UMKM yang belum mengenal manfaat digitalisasi dalam pencatatan keuangan. Oleh karena itu, Program PAS diselenggarakan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya penggunaan teknologi dalam pengelolaan usaha.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pelaku UMKM di Desa Kluwih dapat lebih memahami dan menerapkan sistem pencatatan digital guna meningkatkan efisiensi bisnis mereka.
Program PAS diawali dengan sesi perkenalan antara penyelenggara dan peserta. Para pelaku UMKM diberikan gambaran mengenai pentingnya pencatatan keuangan dan bagaimana aplikasi SiAPik dapat membantu mereka dalam pengelolaan bisnis. Selanjutnya, peserta menerima modul panduan yang berisi informasi lengkap mengenai fitur dan cara penggunaan aplikasi SiAPik.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan aplikasi. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk langsung mencoba fitur-fitur SiAPik melalui simulasi pencatatan transaksi berdasarkan contoh kasus yang telah disiapkan.
Dengan metode praktik langsung, diharapkan peserta dapat lebih memahami cara kerja aplikasi dan mampu menggunakannya secara mandiri setelah program ini selesai.
Dengan adanya program ini, Farhan Muhammad, mahasiswa dari Program Studi Akuntansi, selaku inisiator program mengharapkan para pelaku UMKM di Desa Kluwih dapat lebih sadar akan pentingnya pencatatan keuangan yang sistematis dan mulai beralih ke metode pencatatan digital.
Selain membantu dalam pengelolaan keuangan, penggunaan aplikasi seperti SiAPik juga dapat meningkatkan kredibilitas usaha mereka di mata investor atau lembaga keuangan yang mungkin tertarik untuk memberikan pendanaan.
Ke depan, program serupa diharapkan dapat terus dilaksanakan di berbagai wilayah lain agar semakin banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dari digitalisasi pencatatan keuangan. Dengan demikian, usaha kecil dapat berkembang lebih pesat dan memiliki daya saing yang lebih baik di era digital ini. (FJ)
Aplikasi SiAPik digitalisasi UMKM Desa Kluwih KKN Undip VOXindonews Lazada Shopee