VOXOpini

Mertuaku, Guruku

Oleh : Rusli, PNS di Dinas PMD Dukcapil Provinsi Riau
Selasa, 25 November 2025 08:13 WIB
H. Cucu Sulaeman dan istri.

HARI  ini, 25 November 2025, adalah Hari Guru. Hari ketika kita mengenang sosok-sosok yang bukan hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga membentuk cara kita memandang kehidupan, dan  sosok yang berupaya memanusiakan kita.

Tahun ini, ingatan saya kembali kepada seseorang yang perannya begitu besar, bukan hanya dalam perjalanan pengabdian saya di dunia pembangunan dan pemberdayaan  desa, tetapi juga dalam kehidupan pribadi saya. Dialah Bapak H. Cucu Sulaeman, sosok yang kini saya panggil bukan hanya Bapak, tetapi juga Mertua.

Saya mengenal beliau jauh sebelum hubungan keluarga itu terjalin. Saat itu saya masih seorang anggota Tim Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (SP3)  Provinsi Riau, bagian dari Program Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Desa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Kami datang ke Indragiri Hulu, dan Bapak H. Cucu Sulaeman waktu itu Pejabat Eselon III di Dinas Pemuda dan Olahraga.  Dia menyambut kami dengan hangat, bersama Kepala Dinasnya.

Tidak pernah terlintas sedikit pun di benak saya bahwa suatu saat beliau akan menjadi bagian dari keluarga saya.

Dua tahun kontrak kami ditempatkan di salah satu desa yang kala itu masih tergolong desa sangat tertinggal. Tantangannya besar, pekerjaannya berat, tetapi dalam proses itu saya sering berdiskusi dengan beliau.

Dari diskusi-diskusi itulah akhirnya saya menerima tawaran untuk ikut mengelola radio amatir miliknya, sekaligus menjadi penyiar. Di sanalah hubungan kami semakin dekat dan saya melihat sisi terdalam dari pribadi beliau.

Yang paling melekat di ingatan saya bukanlah jabatannya, bukan kemahirannya berorganisasi, bukan pula kewibawaannya sebagai pejabat.

Tapi, adalah yang paling membekas itu rumahnya. Rumahnya? Iya rumahnya.

Rumahnya yang tidak pernah sepi, selalu dipenuhi tawa dan kehidupan. Ada anak-anak yatim, anak-anak terlantar, remaja-remaja yang ingin tetap sekolah, bahkan mereka yang sekadar butuh tempat aman untuk tumbuh. Baik dari keluarga sendiri mapun orang yang tidak dikenal sebelumnya.

Semua diterima, semua dianggap anak, semua diberi ruang.

Senada dengan Ibu Gus (Istri beliau) tidak pernah bertanya dari mana mereka datang, siapa orang tuanya, atau apa masalahnya. Beliau hanya membuka pintu. Ketika pintu dibuka oleh seorang guru, maka yang masuk bukan hanya tubuh anak-anak itu tetapi juga masa depan mereka, dan tidak terhitung jumlah mereka menapak karir dari dan mulai dari rumah beliau.

Saya sendiri sering menginap di rumah beliau, makan dan minum dirumahnya,  ketika bekerja mengelola radio. Banyak hikmah dan yang bisa  saya pelajari, bahwa mengajar tidak selalu didepan kelas, buku paket,  papan tulis, dan spidol.

Benar bahwa, mengajar berarti memberi teladan, membuka ruang, menyediakan bahu, dan merelakan sebagian hidup untuk hidup orang lain.

Semua itu beliau lakukan tanpa pamrih, tanpa tepuk tangan, tanpa  panggung, tanpa berharap ucapan terima kasih.

Kadarullah,  ketika takdir membawa saya menjadi bagian dari keluarganya, saya semakin memahami satu hal:

Iya, guru terbaik itu ternyata bukan hanya mengajarkan kebaikan lewat kata-kata semata, guru terbaik ternyata juga mereka yang mengajarkan kebaikan melalui tindakan nyata yang langsung dirasa manfaatnya, iya dirasa oleh hati mereka yg mengetuk pintu rumahnya.

Bapak H. Cucu Sulaeman dan Ibu Gus mengajar saya tentang kepedulian, tentang ketulusan, tentang bagaimana menghadirkan bahunya utuk orang lain serta bagaimana menjalani panggilan hidup sebagai manusia yang hadir untuk memberi manfaat, iya manfaat.

Kata beliau : "Sebaik-baik kalian adalah yang paling banyak manfaatnya pada orang lain". Nasehat yang selalu disampaikan beliau bila duduk dan diskusi dengan kami.

Di Hari Guru ini, izinkan Ananda menyampaikan rasa hormat yang paling dalam :

Terima kasih, Bapak-Ibu.
Engkau bukan hanya mertuaku, engkau adalah guruku. Engkau guru bagi banyak anak yang pernah mengetuk pintumu rumah mu,  engkau akan selalu menjadi teladan dan pelita bagi kami. Sehat dan sukses selalu hari-hari mu.

Selamat Hari Guru. ***

Mertuaku guruku Hari Guru Cucu Sulaeman Inhu VOXindonews Lazada Shopee