- 24/12/2025
Pendidikan politik yang dilaksanakan DPD PAN Kuansing di Cititel Hotel Pekanbaru, Senin (22/12/2025). Memperkuat militansi dan loyalitas kader.
PEKANBARU (VOXindonews) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) melaksanakan pendidikan politik untuk pengurus dan kader PAN Kuansing di Pekanbaru, Senin-Selasa (22-23/12/2025).
Pendidikan politik kali ini mengambil tema ''Penguatan militansi dan loyalitas kader untuk menyongsong kemenangan pada Pemilu 2029''. Sesi ceramah dilaksanakan di Cititel Hotel dan kegiatan lapangan diadakan di destinasi wisata Alam Mayang.
Acara dibuka oleh Ketua DPD PAN Kuansing Komperensi. Dalam arahannya, mantan anggota DPRD Riau itu menekankan pentingnya militansi dan loyalitas kader. Sebab, tanpa militansi dan loyalitas, dengan mudah kader akan berpaling kepada yang lain dengan alasan pragmatis.
Tiga orang Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Riau memberikan ceramah tentang penguatan militansi dan loyalitas kader, diselingi dengan penanaman azas, platform, dan garis-garis perjuangan PAN. Mereka adalah H. Fendri Jaswir, Wakil Ketua Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi, H. Zulfi Mursal, Wakil Ketua Bidang Pengkaderan, dan Edi Purba, Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi.
Fendri Jaswir mengatakan militansi dan loyalitas kader partai sangat penting dalam memenangkan Pemilu karena keduanya menjadi fondasi kekuatan organisasi, mobilisasi massa, dan konsistensi pesan politik di akar rumput.
Militansi kader, katanya, adalah mesin penggerak partai. Sedangkan loyalitas kader adalah penjaga soliditas dan stabilitas. Militansi merupakan semangat juang, dedikasi, dan kesiapan kader untuk bekerja keras demi kemenangan partai. Sedangkan loyalitas kader mencerminkan kesetiaan terhadap garis partai, keputusan pimpinan, dan ideologi.
Menurut Fendri, menguatkan militansi dan loyalitas kader partai memerlukan pendekatan ideologis, organisatoris, dan emosional yang berkelanjutan -- melalui pendidikan politik, keteladanan pemimpin, dan pemberdayaan kader secara nyata.
Strateginya adalah dengan pendidikan politik berbasis ideologi melalui kaderisasi berjenjang seperti LKAD, LKAM, LKAU. Lalu, keteladanan dan konsistensi pemimpin. Pemimpin harus menjadi role model dan konsistensi dalam keputusan politik.
Selanjutnya, kata mantan anggota DPRD Riau ini, pemberdayaan dan pelibatan aktif. Libatkan kader dalam pengambilan keputusan lokal dan berikan ruang aktualisasi, misalnya, di sayap-sayap partai seperti BM PAN dan PUAN.
Kemudian, komunikasi dan apresiasi. Harus dibangun komunikasi dua arah dan berikan apresiasi kader militan, misalnya, dengan kedudukan di struktur partai. Dan, ciptakan budaya organisasi yang kuat dengan membangun kultur gotong royong dan kekeluargaan, serta tegakkan disiplin organisasi.
Kemenangan Pemilu, lanjutnya, bukan hanya soal popularitas tokoh atau dana kampanye. Tanpa militansi dan loyalitas kader, partai akan kesulitan menjaga ritme perjuangan politik, terutama di tingkat akar rumput.
''Keduanya adalah nyawa organisasi politik yang menentukan apakah strategi partai bisa dijalankan secara efektif dan berkelanjutan,'' ujar Fendri.
Sementara Zulfi Mursal menekankan pada penguatan struktur PAN dari DPW, DPD, DPC, DPRt, Rayon dan Sub Rayon. Struktur dari provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, RW dan RT ini harus terisi semua. Jika struktur sudah terisi secara otomatis kader terbentuk sampai ke akar rumput.
Sedangkan Edi Purba menegaskan bahwa sanksi harus diberikan kepada kader yang melanggar aturan dan tidak loyal. Pihaknya sedang merancang aturan penegakkan disiplin tersebut. Pihaknya juga akan memberikan bantuan hukum dan advokasi bagi kader yang bermasalah. (FJ)
Pendidikan politik PAN Kuansing penguatan militansi dan loyalitas kader PAN PAN Riau VOXindonews Lazada Shopee