VOXOpini

Selamat Jalan Bang Azmun!

Oleh : Kazzaini Ks, Wartawan, Budayawan, Tokoh Pelalawan
Senin, 12 Mei 2025 06:39 WIB
Kazzaini Ks dan Tengku Azmun Jakfar

TELAH pergi tokoh inspiratif itu. Yang pada setiap perjumpaan selalu saja ada gagasan, ada semangat yang ditularkan. Yang seakan tidak pernah lelah mengajarkan.

Tiba-tiba saya mendapat kabar ia sakit, dirawat di Jakarta, kemudian di Kuala Lumpur. Padahal sekitar sepekan sebelum kabar itu, menjelang Asar,  kami berjumpa secara tidak sengaja di sebuah rumah makan kecil di Panam.

Saya datang terlebih dahulu, dan memilih meja di pojok. Tidak lama kemudian ia masuk, juga menuju pojok yang sama. Kami sama-sama terkejut. Sama-sama terlambat makan siang. Kami memesan ramas dan jus.

Seperti biasa, ia bercerita tentang beberapa gagasan yang akan ia kerjakan. Termasuk tentang rencana merevitalisasi kawasan bisnis yang tengah ia garap di kawasan Panam.

Setelah itu kami tidak lagi berhubungan. Lalu saya mendengar ia sakit dan tengah berobat di Jakarta.

Kemudian saya mendapat kabar ia sudah kembali ke Pekanbaru. Maka, Rabu lalu, dua hari menjelang peristiwa duka itu, saya mengajak beberapa teman untuk mengunjunginya.

Kami tiba di rumahnya di Jalan Mutiara Sari, sehabis Asar. Ketika kami sampai dengan tanpa terlebih dahulu berkabar, ia tengah duduk di kursi roda di muka pintu di beranda depan sambil memandang ke halaman, seakan menunggu kedatangan. Ia tampak gembira dikunjungi.

Menjelang senja yang temaram, ia bercerita tentang sakitnya yang terlambat didiagnosa. Ia bercerita tentang dokter yang merawatnya. Tentang peran Rusli Zainal, sahabatnya, yang menyarankan agar ia juga memeriksakan diri di rumah sakit ternama di Kuala Lumpur, sebagai ikhtiar lain. Tentang diagnosa dokter di Jakarta dan di Kuala Lumpur yang ternyata sama: ia mengidap kanker hati.

Secara fisik ia tampak sangat berubah. Drastis sekali. "Berat abang berkurang 20kg," katanya. Tubuhnya terlihat langsing. Padahal selama ini -- kita semua tahu -- tubuhnya tinggi-besar. "Kaki abang lemah, sulit berjalan," tambahnya.

Akan tetapi, seperti biasa, ia bersemangat ketika bercakap tentang kampung halaman kami.

"Apa perkembangan terakhir tentang PT TUM di Penyalai?" tanyanya.

"Alhamdulillah. Masyarakat menang bang. Kita menang. HGU PT TUM sudah resmi dicabut. Sudah berkekuatan hukum tetap di tingkat kasasi,"  saya menjawab sambil menahan sebak.

"Yang penting jaga kekompakan masyarakat. Jangan terpecah-belah. Sampaikan salam abang untuk masyarakat Penyalai," pesannya.

Saya hanya mengangguk. Tidak berani berkata-kata. Tidak sanggup mengeluarkan suara. Khawatir terdengar suara yang serak.

Ketika suara ngaji terdengar sayup dari masjid, menjelang Magrib, kami meninggalkan rumah itu. Ia mengiringi kami dengan pandangannya hingga jauh dari beranda.

Dua hari kemudian, di hari Jumat yang lalu, menjelang Asar, saya mendapat kabar ia telah pulang ke haribaan yang Maha Abadi.

Selamat jalan bang. Saya yakin, syurga tempatmu yang terbaik. Engkau akan selalu kukenang!

Tengku Azmun Jakfar meninggal Selamat jalan Bang Azmun Sakit kanker hati tokoh inspiratif Pelalawan Penyalai VOXindonews Lazada Shopee