- 31/07/2025
KUALA LUMPUR (VOXindonews) - Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr. Agussani dan Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Dr. Saidul Amin melakukan kunjungan silaturrahmi kepada mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Muhammad di Yayasan Kepemimpinan Perdana (Perdana Leadership Foundation), Putera Jaya, Wilayah Persekutuan, Malaysia, Senin (21/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut Rektor UMSU menyerahkan surat undangan kepada Tun Mahathir untuk menghadiri milad UMSU yang akan datang serta menghadiahkan beberapa buku tentang Muhammadiyah dan UMSU.
Sementara Dr. Saidul Amin, sebagai Rektor UMRI dan UMAM menyampaikan tentang keberadaan Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang sudah berusia hampir 4 tahun dan mohon nasihat serta saran-saran untuk kemajuan dimasa akan datang.
Tun Mahathir menyambut baik undangan UMSU dan merasa gembira dengan kehadiran UMAM di Malaysia. Pria yang baru saja berulang tahun 100 tahun ini berpesan agar hubungan Indonesia dan Malaysia harus tetap terjaga dengan baik. Sebab kedua bangsa serumpun ini memiliki peran Sentral bagi kemajuan bangsa Melayu yang akan datang.
Pada sisi lain Tun menyampaikan bahwa bangsa Melayu sesungguhnya tidak kalah dengan bangsa lain, khususnya Eropa dan Amerika. Ini dapat dibuktikan bagaimana China, Jepang dan Korea sudah mampu menjadi pesaing Barat dalam bidang kemajuan sains dan Tekhnologi.
''Demikian juga dengan bangsa Melayu, jika mereka bekerja keras, cerdas dan ikhlas., maka akan dapat mencapai kejayaan lebih dari apa yang mereka sudah dapatkan hari ini'', demikian Tun Mahathir sebagaimana dikutip dari Suara Muhammadiyah.
ONE EVENING WITH TUN MAHATHIR
Dalam akun FB-nya, Dr. Saidul Amin menyatakan bahwa mereka diberi kesempatan untuk mengunjungi Living legend Malaysia, Tun Mahathir Muhammad. Acara silaturrahmi ini sesungguhnya ucapan syukur sebab Allah telah karuniakan Tun umur mencecah 100 tahun. Usia yang hanya segelintir orang bisa mencapainya.
Dalam kunjungan singkat itu, kata Rektor Umri ini, ada pesan yang cukup dalam disampaikan oleh Tun Mahathir kepada mereka yang hadir tentang nasib bangsa Melayu.
Kata Mahathir : "Indonesia dan Malaysia bangsa serumpun. Kalaulah kedua bangsa ini bersatu dalam memajukan peradaban dunia, kita bisa berbuat banyak dan lebih jauh dari apa yang ada hari ini. Kemampuan kita tidak kalah dari bangsa lain di dunia. Buktinya, China dan Jepang dapat mengimbangi Barat. Bahkan kini bangsa tersebut menjadi rival Barat dalam Dunia Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi''.
Untuk itu, kata Mahathir, singkirkan rasa malas, kokohkan etos kerja. Bangsa ini Harus kreatif, inovatif dan produktif. Tidak boleh bergantung kepada bangsa lain. Harus mampu berdikari dan tegak di atas kaki sendiri. Intinya, kata Saidul, Tun menginginkan bangsa Melayu bermental pemenang, bukan pecundang.
Di akhir pertemuan Saidul yang juga Rektor UMAM berbisik kepada Tun Mahathir, bahwa Muhammadiyah sudah punya Universitas di luar Indonesia, namanya UMAM dan tempatnya ada di Perlis, Malaysia.
''Dia terkejut. Ada rasa gembira di rona wajahnya. Saya katakan mohon sokongan dan nasehat Tun, agar universitas ini bisa lebih baik ke depan. Dia tersenyum dan mengucapkan Insha Allah,'' tulis Saidul.
Selanjutnya, tulis Saidul, rombongan kami pamit, tapi terasa kalau dia tidak hanya memikirkan Malaysia, tapi juga Indonesia dan bangsa Melayu semesta. Tapi sayang, seperti yang pernah dikatakannya dahulu, Melayu sering lupa. Padahal, pelanduk sering lupa pada jerat. Tapi jerat tidak pernah lupa pada pelanduk. (FJ)
Umri UMAM UMSU Saidul Amin PM Malaysia Tun Mahathir Mohammad VOXindonews Lazada Shopee