VOXInhu

Mak-mak Bongkal Malang Bikin Kesepakatan, Minta Jarak Iring Truk Batubara 100 Meter

Redaktur : Yuhanis Indra
Selasa, 23 Juli 2024 14:51 WIB
Truk batu bara melintasi jalan Bongkal Malang, Inhu, yang menyebabkan jalan makin parah.

BONGKAL MALANG (VOXindonews) - Demi emak-emak di Desa Bongkal Malang , Kecamatan Kelayang, Inhu berakhir dengan beberapa kesepakatan. Permintaan emak emak hanya sederhana yaitu jarak truk batu bara dan yang lainnya jarak iring minimal 100 meter. Kalau hari panas mereka minta penyiraman jalan tiga kali sehari.

Yusriadi warga Bongkal Malang kepada VOXindonews, Selasa (22/7/2024), mengatakan aksi demo emak-emak sekitar 4 hari telah berakhir. Emak-emak hanya minta kepada para bapak-bapak dan pemuda untuk menjaga pos.

Apabila ada truk angkutan berat melanggar kesepakatan minta dihentikan. Begitu juga kalau penyiraman jalan minimal tiga kali sehari.

Selama ini, tambah Yusriadi, truk angkutan berat ini semaunya saja di jalan. Kadang sampai lima truk beriringan. Sehingga mengganggu perjalanan mobil kecil dan kendaraan roda dua.

Pagi hari warga sedang sibuk antar anak sekolah dan juga karyawan mereka juga tidak ada toleransi. Akibatnya anak anak sekolah terlambat dan sering kecelakaan.

Yogi, sopi, juga menyampaikan hal yang sama. Dia sebagai sopir angkut sawit juga kesulitan memotong truk batu bara, CPO, kayu industri. Mereka tidak mau memberi jalan pihak lain.

''Kalau sudah ada jarak 100 meter maka kendaraan lain bisa menyalip dan lalu lintas tidak macet panjang,'' ujarnya.

Dia minta jam sibuk pagi hari dan pulang sekolah truk dapat parkir. Setelah itu mereka dapat jalan lagi.

Kalau jalan seperti lintas timur tidak ada masalah. Jalan lintas tengah yang merupakan jalan provinsi, sudahlah sempit itupun banyak yang rusak.

Armansyah, tokoh pemuda Dusun Tua, mengharap pihak perusahaan atau pemilik truk mematuhi kesepakatan yang telah dibuat. Jangan anggap kesepakatan ini di kertas saja.

Masyarakat menghargai truk yang melintasi jalan ini. Karena ini milik umum. Tapi ada etika di jalan. Jangan seenaknya memakai jalan karena  alasan sama sama bayar pajak.

Perbaikan jalan, tambah Armansyah, urusan pemerintah. Pemerintah seharusnya memperhatikan infrastruktur jalan yang dilewati truk berat ini. Mana jalan yang rusak segera diperbaiki. Jangan tunggu ada kecelakaan dan truk terbalik baru diperbaiki.

Mana jalan yang parah rusaknya diprioritaskan untuk beton. Setiap tahun ada anggaran untuk jalan yang dilintasi truk angkutan berat ini. (YHN)