- 15/02/2025
PEKANBARU (VOXindonews) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengangkat Dr. H. Saidul Amin, MA sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) masa jabatan 2022-2024. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau itu ditunjuk karena pemilihan rektor sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
Pengangkatan Saidul Amin tertuang dalam SK PP Muhammadiyah Nomor : 1982/KEP/1.0/D/2021 tanggal 31 Desember 2021 yang ditandatangani oleh Drs. H. A Dahlan Rais, M. Hum (Ketua) dan Dr. H. Agung Danarto, M. Agar (Sekretaris). Keputusan ini berlaku mulai hari ini, Senin (3/1/2022) dan berakhir 2 Januari 2024.
Saidul yang dosen UIN Susqa Pekanbaru menggantikan Dr. Mubarak yang berakhir masa jabatannya 2 Januari 2022. Mubarak menjabat sebagai Rektor UMRI dua periode sejak 2014. ''Saya sudah tak rektor lagi mulai kemarin. Saya sami'na waata'na,'' ujarnya ketika dihubungi VOXindonews, Senin (3/1).
Dalam SK tersebut Saidul diberikan tugas khusus menyiapkan kepemimpinan UMRI dan pemilihan rektor dengan sebaik-baiknya, menjaga stabilitas dan kondusifitas kampus, serta memajukan UMRI. Untuk menyiapkan itu Saidul diberi waktu dua tahun.
PP Muhammadiyah mempertimbangkan surat dari panitia pemilihan Rektor UMRI, surat PWM Riau tentang pertimbangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan surat PWM tentang persetujuan penunjukan Rektor UMRI.
Menurut Sekretaris PWM Riau Yusman Yusuf, pemilihan Rektor Umri bulan November lalu tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PP Muhammadiyah. Salah satunya harus ada rekomendasi dari PWM. ''Panitia pemilihan dan senat tidak memperhatikan rekomendasi dari PWM,'' ujarnya.
Dari tujuh calon yang dijaring dan disaring oleh Panitia Pemilihan yang diketuai dr. Taswin Yacub, Sp. S, PWM merekomendasikan empat nama untuk calon Rektor UMRI 2022-2026. Namun senat tetap memilih diantara tujuh nama tersebut. ''Kita rekomendasikan a, b, c, d, tapi yang dipilih e, f, g,'' kata Yusman.
Namun menurut salah seorang senat UMRI, satu dari tiga yang ditetapkan senat, termasuk yang direkomendasikan PWM Riau yakni Sri Fitria ''Kanapa nggak itu aja yang disetujui PWM,'' tuturnya.
Senat merasa tidak ada yang dilanggar aturan PP Muhammadiyah. Mereka tidak mau mencoret salah satu nama dari tujuh nama itu karena bisa menimbulkan dampak hukum, di PTUN kan misalnya. ''Jadi kita sangat memperhatikan pertimbangan dan rekomendasi PWM,'' katanya.
Tujuh calon Rektor UMRI itu adalah Dr Aidil Haris SSos MSi, Dr Bakaruddin SE MM, Dr Baidarus MAg MM, Dr Elviandri SHI MHum, Dr Jupendri SSos MIKom, Sri Fitria Retnawati SSi MT, dan Yeri Badrun SPi MSi. (FJ)