- 04/12/2024
SURABAYA (VOXindonews) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) di Wilayah Kerja (WK) Rokan untuk mendukung ketahanan energi nasional. Dalam upayanya ini, PHR terus melahirkan inovasi teknologi dan transformasi digital, salah satunya penerapan Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung produksi yang andal dan efisien.
Mengingat luas wilayah kerja dan masifnya kegiatan operasi di Blok Rokan, terobosan teknologi dengan memanfaatkan AI dilakukan untuk mendukung operasi yang efisien, andal dan selamat. Terlebih, saat ini PHR menjadi tulang punggung energi nasional dan menjadi produsen migas nomor satu di Indonesia dengan rata-rata produksi 162 barel minyak per hari (BOPD).
Namun, mempertahankan produksi mendekati 10 ribu juta fluida yang dikelola lewat 84 lapangan aktif setiap harinya bukan suatu hal yang mudah.
“Melihat masifnya aktivitas ini, tentunya digitalisasi bukan lagi suatu pilihan, tapi sudah menjadi keharusan untuk memastikan kita harus bergerak cepat dan akurat guna membuat suatu keputusan yang tepat,” kata Manager Integrated OPT DSC PHR WK Rokan Tomi Ihwanto, dalam sesi diskusi Rapat Kerja Produksi, Metering dan Pemeliharaan Fasilitas (PPF) 2024 SKK Migas, Surabaya, Selasa (4/6/2024).
Dalam operasinya, PHR harus memastikan 12 ribu sumur, 13.200 km jaringan pipa dan 35 stasiun pengumpul bekerja dengan baik dan andal. Setiap tahun PHR melakukan pengeboran lebih dari 500 sumur. Pendekatan teknologi digital dinilai efektif dalam menjaga keandalan operasi. “Tranformasi digital adalah kunci untuk mengoptimalkan produksi,” katanya.
Beberapa penerapan transformasi digital PHR yang berkontribusi pada peningkatan produksi dan keandalan operasi di antaranya, AI-Based Inferred Production (ABI-PRO) yang mampu memantau kinerja pompa di setiap sumur. Penerapan teknologi machine-learning ini mendeteksi lebih dini apabila kinerja pompa menurun sehingga harus dilakukan perawatan.
Selain itu, PHR juga menerapkan Sistem Pengaturan Distribusi Injeksi Uap Terpadu (SI PINTAR) yang membantu pembuatan keputusan yang tepat untuk distribusi injeksi uap di lapangan Duri saat mengalami kondisi abnormal seperti suplai gas yang kurang.
Terkait dengan manajemen jaringan pipa di Blok Rokan, PHR menerapokan teknologi Automated Production Network Simulation (DTRANS) yakni berupa simulasi jaringan pipa yang tersebar di WK Rokan untuk mempermudah mendapatkan informasi dan mengambil keputusan apabila menemukan kondisi yang tidak normal pada jaringan pipa.
Artificial Intelligence juga diterapkan pada fasilitas bawah permukaan (subsurface) seperti Advance Dyno Card Self Supervised Learning (SSL Saurus) yang dapat mengidentifikasi penurunan operasi di bawah permukaan.
Tak hanya itu, kecanggihan e-Mars 2.0 (Minas Advance Reactivation Strategy) sebagai AI-expert system yang diciptakan oleh para pekerja PHR ini untuk mendukung inisiatif strategis juga ditampilkan. e-Mars terbukti mampu menghidupkan kembali sumur-sumur yang idle (tidak aktif).
Sejauh ini, e-Mars telah berhasil mengaktifkan kembali lebih dari 700 sumur idle sejak alih kelola di WK Rokan.
“Pemantauan dan optimasilisasi alur produksi secara real time melalui teknologi digital terbukti meningkatkan efisiensi dan meminimalisir kehilangan produksi,” ujarnya.
Inovasi digital di PHR tidak hanya berfokus pada produksi dan efisiensi operasional, namun juga memastikan keselamatan kerja. AI di blok terbesar Indonesia ini juga dimanfaatkan untuk memantau keselamatan dan keamanan pekerja di lapangan lewat i-CCTV.
Teknologi ini mampu mendeteksi keselamatan pekerja di lapangan melalui kelengkapan APD mereka. Dengan demikian, peringatan awal bagi yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja dapat segera dilakukan.
Keseluruhan inovasi teknologi digital di Blok Rokan ini bisa dipantau secara real time di ruang kendali operasional dan big data Digital & Innovation Center (DICE).
“Inovasi yang ada bukan hanya dashboard (tampilan) tapi analytics (data analisa). Bukan hanya sekedar menunjukkan data yang tidak benar, tapi menganalisa data yang ada,” katanya.
Inisiatif digital yang dijalankan di WK Rokan memberikan nilai tambah bagi kegiatan operasi. PHR menyadari pentingnya digitalisasi dalam mengelola dan mengevaluasi data lapangan. Analisa data dengan AI sangat membantu dalam memprediksi potensi gangguan produksi sehingga dapat dicegah sebelum terjadi.
“Ada istilah ‘Big Data is New Oil’. Dengan adanya data, kita bisa mendapatkan peluang-peluang untuk mendapatkan minyak lebih baik lagi,” ucapnya.
Rapat Kerja Produksi, Metering dan Pemeliharaan Fasilitas 2024 di Surabaya digelar SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Kegiatan ini sekaligus sebagai wujud komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Raker PPF 2024 berlangsung selama tiga hari dihadiri lebih dari 500 perwakilan dari seluruh KKKS. Pertemuan ini Menjadi wadah bertukar pikiran dan berbagi ilmu tentang berbagai strategi dan solusi untuk meningkatkan produksi dan keandalan fasilitas produksi migas di Indonesia. (FJ/Rls)